Seperti biasa Mouza kembali berangkat siang dan kebetulan Geyza juga berangkat siang.
"Alasan lo telat apa?" tanya Alan"Ah, lo bang. Kayak nggak tahu aja alasan gue telat," jawab Geyza sambil nyengir
"Apa ... baling baling lo rusak, atau motor lo nggak bisa terbang?" tanya Alan dengan nada malas
"Nggak bang, gue tadi ngenakin tidur. Terus akhirnya nggak lihat jam, tadi sebenernya jam nya kelihatan, tapi sengaja nggak gue lihat," jawab Geyza
"Jangan bercanda," ucap Alan
"Beneran bang, gue nggak mau nglirik jam. Entar kalau jam nya tertarik sama gue yang ada gue repot," balas Geyza
Tatapan Alan beralih pada Mouza yang berada di samping Geyza. Ternyata Mouza benar benar berubah, Mouza terus saja diam. Bahkan Mouza enggan untuk menatap Alan.
"Kalau lo?" tanya Alan yang tidak ada sahutan dari Mouza"Momo, lo di tanyain tuh sama bang Alan," ujar Geyza
"Bilangin Geyz ke ketua osis nya, nggak usah banyak nanya. Kepo banget kayak dora," balas Mouza masih tidak mau menatap Alan
"Lo denger kan bang kata momo. Dengerin dong bang, gue nggak mau ribet ribet nyampek in," ucap Geyza
"Udah tugas gue nanyain alasan murid yang telat," sahut Alan
"Tolong bilangin Geyz ke ketua osis nya. Langsung aja kasih hukuman biar cepet," pinta Mouza
Alan berdecak kesal, lagi lagi Mouza menyuruh Geyza padahal Alan berada di depan nya. Ini semua memang salah Alan, tapi Alan tidak suka Mouza berubah seperti ini.
"Apa alasan lo telat?" tanya Alan"Geyz bilangin dong ke ketua osis nya. Langsung di kasih hukuman aja, ngapain nyusahin diri sendiri repot repot nanya," kesal Mouza
"Gue bukan jembatan pesan momo. Lo bisa bilang langsung ke bang Alan," ucap Geyza
'Gue emang suka sama lo momo. Tapi gue juga nggak bisa bikin lo jauh dari bang Alan. Gue tahu bang Alan pasti punya alasan, dia nggak niat buat nyakitin lo,' batin Geyza
"Mouza nggak kenal sama ketua osis nya. Kata bunda Mouza nggak boleh ngomong sama orang yang nggak di kenal," jelas Mouza
Geyza menghela nafas nya pelan. Ia menatap Alan yang terus saja menatap Mouza. Sementara Mouza terus menatap ke arah lain.
"Gue tanya sekali lagi alasan lo telat apa?" tanya Alan"Geyz bilangin dong ke ketua osis nya. Geyz udah nggak mau lagi ya dengerin omongan Mouza," ucap Mouza
"Nggak gitu momo," balas Geyza bingung
"Ya udah cepet bilangin," desak Mouza
"Bang ...," ucap Geyza menggantung
"Iya, gue udah denger," potong Alan
"Geyz, suruh ketua osis nya langsung ngasih hukuman," ucap Mouza
Alan masih terus menatap Mouza, entah sampai kapan Mouza akan terus seperti ini. Alan menyesal karena telah menuruti perintah orang tersebut, tapi di sisi lain Alan tidak mau Mouza berada dalam bahaya.
"Gini aja momo, gue punya ide," ujar Geyza"Apa," balas Mouza
"Lo bilang alasan lo telat ke bang Alan, terus kita bisa langsung di kasih hukuman. Beres kan," saran Geyza
"Kalau Geyz bisa bilang, kenapa harus Mouza," tolak Mouza
"Tapi yang di tanyain bang Alan itu lo momo," ucap Geyza berusaha untuk membuat Mouza mengerti
"Geyz nggak ngerti ya," potong Mouza sambil menatap Geyza dengan mata berkaca kaca
Geyza langsung tidak tega melihat Mouza, ia langsung mengusap pelan kedua mata Mouza sebelum air matanya benar benar terjatuh.
"Iya iya gue ngerti. Udah jangan nangis," ucap Geyza pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...