Saat Mouza membuka mata nya ternyata ia sudah berada di uks. Orang yang pertama kali Mouza lihat adalah Alan.
"Lo udah sadar?" tanya Alan"Udah," jawab Mouza cuek
"Ada yang sakit. Kalau ada yang sakit bilang ya," ucap Alan
"Nggak ada, udah sana pergi," usir Mouza
"Gue bakal tetep di sini, gue bakal nemenin lo," putus Alan
Mouza menghela nafas nya pelan. Ia menatap ke arah lain. Mouza berusaha untuk tidak peduli dengan kehadiran Alan.
"Ck, ngapain bawa Mouza ke sini sih. Entar kasihan Geyz nyariin kalau tahu Mouza nggak ada di lapangan," ucap Mouza"Gue tadi udah chat Geyza. Gue udah bilang kalau lo ada di uks," balas Alan
"Siapa yang bawa Mouza ke sini?" tanya Mouza
"Gue," jawab Alan
"Mouza bilang nggak usah peduliin Mouza. Biarin aja Mouza di lapangan," ketus Mouza
"Gue nggak tega lihat lo pingsan di lapangan," ucap Alan
Alan terus saja menatap Mouza membuat Mouza merasa risih. Mouza merasa tidak nyaman di tatap terus oleh Alan.
"Nggak usah natap Mouza terus," ucap Mouza dengan wajah marah"Apa sih pede, gue lagi natap bantal yang lo pakek," balas Alan berbohong
"Ya udah tatap aja yang lain. Kenapa harus bantal, situ naksir sama bantal?" tanya Mouza
"Kalau bisa naksir sama yang makek kenapa harus naksir sama bantal nya," jawab Alan
"Nggak jelas banget sih," kesal Mouza
Alan tertawa melihat wajah Mouza yang kesal. Mouza menatap Alan yang sedang tertawa, andai saja Mouza tidak marah pada Alan pasti Mouza sekarang sangat senang.
"Baru kali ini gue lihat lo kesel, lo juga ketus sama gue. Biasanya lo senyum terus, tapi hari ini lo beda," ucap Alan"Kenapa, nggak suka?" tanya Mouza sewot
"Suka kok, kenapa harus nggak suka," jawab Alan
"Jawaban situ nggak bikin Mouza baper," ucap Mouza
"Dih, siapa juga yang bikin lo baper. Lagi lagi lo kepedean," ledek Alan
"Situ kok ngeselin banget sih," kesal Mouza
"Jangan marah marah nanti tambah sakit," ucap Alan
Mouza memejamkan kedua mata nya. Ternyata Alan bisa juga membuat orang kesal, biasanya Mouza yang membuat Alan kesal.
"Enak nggak?" tanya Alan"Enak apa?" tanya Mouza membuka kedua mata nya
"Di bikin orang kesel," jawab Alan
"Ya nggak lah," ketus Mouza
"Gue juga gitu waktu lo bikin gue kesel," ucap Alan
"Udah sana pergi," usir Mouza
Mouza berusaha mendorong Alan walau badan nya masih terasa lemas. Bukannya marah Alan justru malah tersenyum.
"Katanya gue nggak boleh megang lo, tapi sekarang kenapa lo jadi yang pegang pegang gue," ledek Alan"Apa sih, itu nggak sengaja. Lagian situ nggak mau pergi, udah di usir juga," ucap Mouza
"Nggak tahu nih, pangeran lagi pengen nemenin tuan putri. Kasihan tuan putri nya sendirian," balas Alan
"Tuan putri nya nggak butuh di kasihani. Bukan pengemis soal nya," sinis Mouza
"Bukan karena kasihan, tapi pangeran nya terlalu sayang sama tuan putri makannya di temenin," jelas Alan
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
UmorismoDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...