💝part 28💝

49 7 1
                                    

Saat pulang sekolah, Mouza buru  buru berlari ke parkiran. Bukannya menghampiri Alan, Mouza justru malah menghampiri Gala.
"Pacar lo di sana za, bukan di sini," ujar Gala sambil menunjuk Alan

"Mouza emang pengen nyamperin kak Gala kok," ucap Mouza

"Wah wah lan, bau bau ada yang mau berpaling nih," celetuk Erlang

"Nggak usah ngaco," ketus Alan

Gala menatap wajah Alan yang sangat tidak bersahabat. Seakan akan Alan mau menelan nya saja.
"Mouza ke sana gih. Pacar lo nungguin tuh," ucap Gala

"Iya za, masak dateng dateng bukannya nyamperin pacar malah nyamperin orang lain," sahut Erlang

"Kak Alan nungguin Mouza?" tanya Mouza

"Nggak," jawab Alan singkat

"Ya ampun lan, gemes gue. Gengsi mulu lo jadi orang," ucap Erlang geram

"Emang gue nggak nungguin," elak Alan

"Kak Alan mah gengsi mulu kayak Ahem di film uttaran," celetuk Mouza

"Gopi woi gopi. Jadi emosi dah ah," ucap Erlang mulai emosi

Gala tertawa kecil, sementara Mouza sibuk mengeluarkan sesuatu dari tas nya.
"Nih kak. Mouza mau ngasih coklat  ini buat kak Gala," ucap Mouza sambil memberikan coklat tersebut

"Buat gue?" tanya Gala sambil menerima coklat tersebut dengan perasaan ragu

"Wah lan, kayaknya lo bentar lagi jomblo. Selamat ya lan," ucap Erlang

"Jomblo pala lo," balas Alan

"Pacar lo otw berpaling lan. Masak Gala di kasih coklat, lo mah nggak di kasih. Lo di sini hanya menjadi seorang saksi," ucap Erlang dramatis

"Diem lo, gue lakban lama lama mulut lo," balas Alan galak

Gala menatap coklat tersebut, kemudian ia menyodorkan coklat itu pada Alan.
"Lo mau lan," tawar Gala

"Nggak, gue nggak suka coklat," tolak Alan

"Beneran lan, kalau lo mau buat lo aja," ucap Gala

"Ih, kak Gala. Coklat nya jangan di kasih ke orang," ujar Mouza sambil menurunkan tangan Gala

"Tapi za," ucap Gala bingung

"Nggak usah tapi tapi. Pokoknya kak Gala harus habisin coklat nya," balas Mouza

"Lan, lo berasa panas nggak?" tanya Erlang

"Nggak, otak lo kalik panas," jawab Alan asal

Erlang mengibas ngibaskan tangan nya, seakan akan dirinya sedang kepanasan.
"Beneran panas lan. Ini mah kayak di nyanyian lan ... hareudang hareudang hareudang, panas panas panas," ujar Erlang

"Nggak usah kompor lo," ketus Gala

"Apa sih, orang gue cuma kepanasan," ejek Erlang sambil tertawa

"Seriusan lan, kalau lo mau buat lo aja nggak papa," ucap Gala sambil menyodorkan coklat itu

"Nggak usah," tolak Alan

"Kak Gala di bilangin, coklat nya jangan di kasih ke orang," ucap Gala sambil memegang tangan Gala

Gala melepas pelan tangan Mouza. Ia menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal. Gala benar benar merasa tidak enak dengan Alan.
"Za lo jangan gini dong. Nyawa gue terancam ini," ucap Gala sambil melirik Alan sebentar

"Apa sih kak, orang Mouza ngasih coklat bukan bom," balas Mouza

"Nggak peka nih, nggak peka. Yang satu gengsi, yang satunya lagi nggak peka," sindir Erlang

"Kak Erlang ngomong apa sih. Mouza nggak ngerti," ucap Mouza

"Astaga Mouza, nggak tahu lagi gue harus ngomong apa," balas Erlang sambil menepuk pelan jidat nya

Gala kembali menyodorkan coklat tersebut pada Alan. Rasanya tidak enak saja menerima coklat dari Mouza, yang berstatus sebagai pacar Alan.
"Nih lan, ambil aja coklat nya. Gue mendingan makan cabe aja," ucap Gala sambil menyerahkan coklat tersebut

"Nggak, buat lo aja," tolak Alan dengan wajah datar

"Udah lan cepet ambil," ujar Gala

"Kak Gala susah banget di bilangin. Kak Gala tuh harus habisin coklat nya," ucap Mouza sambil menurunkan tangan Gala

"Aduh, lo jangan gini dong za. Nyawa gue terancam ini, lo kasihin aja coklat nya ke Alan," ucap Gala panik

"Orang ini buat kak Gala. Mouza nggak mau tahu kak Gala harus habisin coklat itu," balas Mouza

Gala menatap bingung coklat tersebut. Harus di apakan coklat tersebut, ingin sekali ia membuang nya daripada merasa tidak enak dengan Alan.
"Gue nggak mau nerima coklat ini," ucap Gala sambil memberikan coklat tersebut pada Mouza

"Kak Gala harus terima," balas Mouza sambil mengembalikan coklat tersebut

"Tapi za," ujar Gala bingung

"Udah kak habisin, apa perlu Mouza suapin," tawar Mouza tanpa beban

"Gue nggak salah denger nih za. Lo mau suapin Gala," ujar Erlang histeris

"Iya, biar kak Gala habisin coklat nya," ucap Mouza santai

Erlang menatap Mouza dengan tatapan tidak percaya, kemudian Erlang menepuk pelan bahu Alan.
"Pacar lo lan, otw berpaling," ujar Erlang

"Bodo nggak peduli," balas Alan

"Oh iya, kak Gala i love you," ucap Mouza tanpa beban

"Astaga za, lo jangan gini dong," ucap Gala sambil mengacak rambut nya frustasi

"Apa sih kak, orang Mouza nggak ngapa ngapain," balas Mouza

"Dah lah, gue mau pulang," pamit Alan dengan wajah datar

Alan benar benar pergi. Sementara Gala menatap kepergian Alan dengan rasa bersalah.
"Coklat pembawa sial nih," gumam Gala

"Jangan gitu kak. Itu coklat dari Alea, kan kasihan Alea," ucap Mouza

"Alea?" tanya Erlang bingung

"Iya, itu coklat dari Alea. Dia suka sama kak Gala, makannya nitip coklat sama i love you," jawab Mouza

"Kenapa nggak bilang dari tadi," ucap Gala geram

"Iya, bikin salah paham aja. Si Alan marah tuh," sahut Erlang

Bersambung...

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang