💝part 39💝

44 5 0
                                    

Mouza tiba tiba menggandeng tangan Alan membuat Alan sedikit terkejut.
"Tangan lo," ujar Alan

"Kenapa tangan Mouza, mulus ya, putih ya, anti luntur ya, apa tidak mudah bocor?" tanya Mouza

"Itu tangan apa cat tembok," sinis Alan

"Tangan ... tapi versi cat tembok," ucap Mouza

"Bisa lepas nggak tangan lo?" tanya Alan

"Nggak bisa," jawab Mouza

Alan melirik Mouza sinis. Demi perjanjian Alan harus bersabar dan tidak boleh memaki.
"Lepasin, gue risih. Gue nggak pernah di gandeng sama cewek," ujar Alan

"Justru itu Mouza gandeng biar pernah," ucap Mouza

"Bisa nggak sih lepasin tangan gue," kesal Alan

"Nggak bisa kak. Mouza nggak mau kalah sama truk," ucap Mouza

"Emang truk ngapain lo. Nantangin lo main catur?" tanya Alan geram

"Bukan, truk aja gandengan masak Mouza nggak," jawab Mouza

Alan melirik ke kanan kiri untuk mencari sebuah ide. Akhirnya dia memutuskan untuk menipu Mouza.
"Lo tahu nggak?" tanya Alan

"Nggak tahu, nggak mau tahu juga. Sebenernya pengen tahu tapi males buat tahu," jawab Mouza

"Omongan lo bikin gue pusing tahu nggak," sewot Alan

"Kak Alan aja yang dengerin pusing, apalagi Mouza yang ngomong. Mouza juga pusing," balas Mouza tanpa beban

"Inget perjanjian, nggak boleh gila," peringat Alan

"Mouza usahain deh biar inget," ucap Mouza

Alan berdecak kesal. Belum menipu Mouza saja kepala Alan sudah pusing.
"Lepasin, di sekolah sini ada hantu  jomblo tahu. Dia nggak suka kalau ada yang gandengan," ujar Alan

"Beneran kak, di sekolah ini ada hantu?" tanya Mouza

"Iya beneran, dia bisa dateng kapan aja," jawab Alan

"Tapi kan ini masih siang," ucap Mouza

"Hantu nya suka keluar siang. Soalnya kalau malem dia tidur," balas Alan

"Serem ya kak," ujar Mouza

"Iya, makannya lepasin tangan gue. Entar hantu nya dateng," ucap Alan

"Ya udah biarin aja," balas Mouza

Alan terus fokus menatap depan. Seharusnya dia sadar, kalau orang seperti Mouza ini punya jiwa jiwa santai. Mouza memang tipe orang yang anti di tipu.
"Cepet lepasin tangan gue. Entar hantu nya beneran dateng," ucap Alan menakuti nakutin

"Ya bagus, berarti hantu nya mandiri. Bisa dateng sendiri tanpa di suruh," balas Mouza

"Ck, lo nggak takut?" tanya Alan

"Mouza belum tahu hantu nya jinak atau buas. Jadi Mouza nggak tahu takut apa nggak," jawab Mouza

"Kita lagi bahas hantu bukan hewan," ucap Alan

"Tadi juga Mouza sebut nya hantu bukan hewan," balas Mouza

"Nanti lo di samperin sama hantu nya," ujar Alan

Mouza malah tersenyum sambil mengetatkan genggaman tangan nya.
"Biarin aja, hantu nya nanti Mouza ajak foto bareng," ucap Mouza tanpa beban

"Lo bisa nggak sih ...," ucapan Alan langsung di potong oleh Mouza

"Inget, nggak boleh marah," potong Mouza

"Lo juga gila, semua omongan lo bikin gue nggak habis pikir," ucap Alan

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang