💝part 41💝

38 4 0
                                    

Mouza merenggangkan otot otot nya, badan nya terasa seperti biskuit yang mau remuk saja.
"Badan Mouza berasa mau remuk. Apa ini tanda tanda Mouza mau mati," ujar Mouza

"Lo jangan mati dulu, dosa lo tuh banyak. Lo mau ke neraka pakek jalan ekspres?" tanya Alan kejam

"Tega banget. Emang dosa Mouza apa aja sih, paling cuma bikin nangis orang," jawab Mouza

"Lo tuh masih berangkat pagi cuma sekali doang. Jadi jangan mati dulu," ujar Alan

"Kalau malaikat pencabut nyawa nya dateng gimana?" tanya Mouza

"Suruh pulang," jawab Alan

Mouza berpikir sambil menatap lurus ke depan. Apa bisa malaikat pencabut nyawa di suruh pulang.
"Kalau nggak mau pulang gimana?" tanya Mouza

"Pulangin aja naik bis," jawab Alan asal

"Di kira anak tk kalik ya," ucap Mouza

"Udah sana pergi ke kelas lo," ujar Alan

"Badan Mouza sakit semua tahu kak. Mouza nggak kuat buat jalan," ucap Mouza

"Sesakit itu?" tanya Alan tidak yakin

"Nggak sih, katanya di lebih lebihkan itu lebih baik," jawab Mouza santai

"Kumat aja terus gila lo," cibir Alan

Mouza mengeluarkan kotak bekal dari tas nya. Saat kotak bekal tersebut di buka ternyata isi nya adalah kue bolu.
"Ini kue buat kakak," ujar Mouza sambil menyodorkan kue tersebut

"Lo mau nyuap gue biar gue bolehin lo bolos," tuduh Alan

"Nggak, kue nya Mouza kasih racun biar kak Alan mati," canda Mouza

"Kalau gitu buang aja, ngapain lo kasih ke gue kalau ada racun nya," sewot Alan

"Emang ada ya orang mau ngasih racun tapi bilang bilang?" tanya Mouza

"Nggak ada," jawab Alan ketus

"Lagian Mouza nggak mau kak Alan mati. Entar Mouza jadi janda," ujar Mouza

Alan berdecak pelan. Entah kenapa telinganya terasa gatal saat Mouza menyebut kata janda.
"Gue bukan suami lo, jadi lo nggak bakal jadi janda kalau gue mati," ketus Alan

"Ya udah terima aja kue nya," ujar Mouza

"Lo lagi nyuap gue?" tanya Alan

"Bukan nyuap tapi sedekah," jawab Mouza

"Lo kira gue pengemis?" tanya Alan

"Mouza salah mulu ih dari tadi," jawab Mouza

Alan dengan ragu menerima kotak bekal yang di sodorkan oleh Mouza. Sebenarnya Alan merasa sangat tidak yakin ketika memegang nya.
"Ini aman?" tanya Alan

"Apa sih kak, itu kue bukan pukat harimau," jawab Mouza tidak habis pikir

"Awas ya kalau lo ngasih gue racun. Gue bunuh dua kali," ancam Alan

"Astaga, nggak kak," ucap Mouza

"Wajah lo nggak meyakinkan," sinis Alan

"Itu kue bukan suap, bukan sedekah juga. Tahu nggak apa ... tebak coba," ujar Mouza

"Nggak tahu, emang apa?" tanya Alan

"Bentuk perhatian sama kasih sayang dari pacar," jawab Mouza

Alan menatap Mouza sangat lama membuat Mouza salah tingkah.
"Lo sehat?" tanya Alan

"Kak Alan mah gitu. Baper kek biar Mouza seneng," jawab Mouza

"Gue nggak bisa kebawa perasaan. Perasaan gue udah gue jual," ketus Alan

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang