Alan masih setia menatap Mouza, Mouza masih saja tetap semangat berlari.
"Jangan di lihatin mulu, entar naksir repot," celetuk Gala"Diem lo, balik sana ajak Erlang sekalian," ketus Alan
"Lah, kenapa gue di bawa bawa?" tanya Erlang
"Ya kan lo sepaket sama Gala. Lo adiknya, Gala kakaknya," jawab Alan santai
Erlang langsung bergidik ngeri, membayangkan nya saja Erlang tidak sudi.
"Dih, amit amit," ucap Erlang"Gue mah mau aja, asal Erlang ngasih duit gue tiap hari. Jangankan kakak, pacar pun gue rela," ucap Gala sambil tersenyum
"Tuh lang, lo mau di jadiin pacar," ucap Alan
Erlang memukul kepala Gala agak kencang, agar Gala segera sadar.
"Heh, sadar lo. Gue masih doyan cewek kalik," sewot Erlang"Jangan mukul kepala gue, entar otak gue geser. Gue nggak jadi deh lan jadiin Erlang pacar, belum apa apa aja udah kekerasan," gerutu Gala sembari mengusap kepalanya yang kesakitan
"Dih, gue juga ogah kalik," ucap Erlang jijik
Gala menyandarkan kepalanya ke bahu Alan, membuat Alan menjadi risih.
"Lo ngapain nyender di bahu gue?" tanya Alan sewot"Kalau ngelihatin dedek cantik enaknya sambil nyender lan," jawab Gala
"Hati hati, Gala nggak doyan sama cewek," peringat Erlang
Alan menggoyang goyang kan bahu nya agar Gala segera menyingkirkan kepala nya.
"Minggirin kepala lo!" bentak Alan"Jangan dengerin Erlang, gue masih suka cewek kok. Tapi kalau lo mau jadi yang ke dua nggak papa," ucap Gala santai
"Gila lo," cibir Alan
Alan mendorong kuat kepala Gala, sampai sampai Gala hampir terhuyung ke samping.
"Nggak asyik lo lan," ucap Gala"Nggak asyik pala lo," ucap Alan
"Kalau gitu gue nyender Erlang aja," ucap Gala sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Erlang
"Bangun nggak lo, kalau nggak bangun gue getok kepala lo pakek sepatu gue," ancam Erlang
"Bentar doang lang, nggak nikmat ngelihat dedek cantik kalau nggak sambil nyender," ucap Gala fokus menatap Mouza
Erlang sudah bersiap melepas sepatunya, tapi Gala sudah bangun duluan.
"Lo mah sama aja kayak Alan, sama sama pelit," cibir Gala"Dih, lo pikir nggak geli di senderin kayak gitu," balas Erlang
Gala bergeser ke samping Alan, sekarang posisi Gala dan Alan sangatlah dekat.
"Lo ngapain sih mepet mepet gue?" tanya Alan risih"Nggak papa," jawab Gala sambil tersenyum
"Lo balik aja sana ke kelas, dari pada di sini. Kumat mulu gila lo," usir Alan
Gala malah senyum senyum tidak jelas membuat Alan semakin risih.
"Lan!" panggil Gala"Apa?" tanya Alan ketus
"Hukum gue lan," jawab Gala
"Ck, stres lo," cibir Alan
"Hukum gue lari lan kayak si Mouza," pinta Gala
Alan dan Erlang saling menatap. Alan bertanya lewat isyarat mata tapi Erlang hanya mengangkat bahu nya.
"Nggak usah gila lo," ketus Alan"Hukum gue lari lima putaran lan. Plis hukum gue," mohon Gala
"Sana lari dua puluh putaran!" Perintah Alan
Kedua mata Gala melotot, dia senang karena di hukum, tapi dia hanya meminta lima bukan dua puluh putaran.
"Lima aja lan," tawar Gala"Ya udah sana lari," ucap Alan
Gala dengan semangat langsung berlari di samping Mouza.
"Hai Mouza!" sapa Gala"Kak Gala ngapain di sini?" tanya Mouza
"Nemenin neng Mouza dong," jawab Gala
Mouza tersenyum sangat manis dan mendadak lebih semangat dari sebelumnya.
"Kak Gala di hukum lari berapa putaran?" tanya Mouza"Lima," jawab Gala singkat
"Sini biar Mouza aja yang wakilin. Kak Gala balik aja ke kelas," ujar Mouza semangat
"Jangan, entar neng Mouza item kalau lama lama kepanasan," ucap Gala
Mouza mendadak cemberut, dia sedikit agak kecewa.
"Kapan kapan Mouza kalau lari bawa payung deh," ujar Mouza"Oh iya, kok lo nggak pingsan sih?" tanya Gala
"Sekarang mah udah nggak jaman pingsan terus di gendong kayak di wattpad," jawab Mouza
"Terus yang jaman apa?" tanya Gala penasaran
"Di seret lah kak, biar lebih menantang," jawab Mouza tanpa beban
"Anjir," umpat Gala
Gala tidak kuat lagi menahan tawa nya, menurut Gala Mouza benar benar sangat aneh.
"Entar sampek uks yang ada bukannya sembuh tapi jadi almarhum," celetuk GalaDi sisi lain Alan terus saja menatap Mouza dan Gala. Entahlah, Alan agak merasa sedikit tidak suka.
"Harusnya lo jangan turutin kemauan Gala. Dia mah sengaja mau modusin Mouza," ucap ErlangBersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...