Alan ikut duduk di samping Mouza. Menghadapi Mouza yang sangat lemot membuat kepala nya pusing.
"Jadinya pakek sayap apa nggak?" tanya Alan"Apa nya kak yang pakek sayap?" tanya Mouza balik
"Barang buat pms," jawab Alan berusaha untuk sabar
"Oh pem ...," ucapan Mouza langsung di potong oleh Alan
"Lo terusin omongan lo, gue lakban beneran mulut lo," potong Alan
Bukannya takut Mouza justru malah tertawa. Melihat Alan yang galak sangat lucu menurut Mouza.
"Emang gitu kak nama nya. Kenapa coba nggak boleh di sebutin?" tanya Mouza"Astaga, gue geli denger nya. Lagian lo sebagai cewek nggak ada malunya ya," jawab Alan geram
"Ya udah Mouza nggak bakal sebut pembalut lagi," ucap Mouza
"Itu barusan lo sebut bego," balas Alan
"Nggak sengaja kesebut," ucap Mouza tanpa beban
"Bener bener nggak habis pikir gue sama lo," ujar Alan
"Nggak usah di pikir kak. Entar otak kak Alan capek," ucap Mouza
Alan menghela nafas nya, kemudian mengusap dada nya pelan agar lebih bisa bersabar.
"Jadinya pakek sayap apa nggak?" tanya Alan sesabar mungkin"Pakek kak," jawab Mouza
"Ya udah," ucap Alan sambil beranjak dari duduk nya
"Kak Alan mau ke mana?" tanya Mouza
"Beli barang pms buat lo," jawab Alan
"Ya udah sana beli, jangan lama lama ya," ucap Mouza santai
Alan cukup tercengang mendengar ucapan Mouza. Di saat semua wanita tersanjung ketika melihat pria membeli barang wanita, Mouza justru sangat santai.
"Lo bilang apa. Coba ulangin sekali lagi," pinta Alan"Ya udah sana beli, jangan lama lama ya," ulang Mouza
"Berasa majikan lagi nyuruh pembantu ya," sindir Alan
"Ah, emang sih Mouza tuh cocok jadi majikan. Coba aja Mouza orang kaya nomer satu sedunia, pasti Mouza jadi putri," ucap Mouza berkhayal
"Nggak usah banyak mimpi idup lo," balas Alan sambil mendorong pelan kening Mouza
Mouza mengusap kening nya berkali kali. Walaupun Alan mendorong nya pelan tetap saja terasa sakit.
"Udah sana kak pergi, katanya mau beli," ucap Mouza"Sepertinya lo nggak sadar diri ya," sindir Alan
"Mouza sadar kok. Nih nih sadar kan," ucap Mouza membuka matanya lebar lebar
"Lo terlalu pinter buat ngomong sama gue," ketus Alan
"Ah, makasih. Tahu aja kalau Mouza pinter," ucap Mouza
"Cewek gila, udah di tolongin nggak tahu diri. Manusia macam apa dia, nyuruh nya aja udah kayak majikan, di pikir gue pembantu," gumam Alan
Mouza menatap bingung Alan yang sedang bergumam tidak jelas. Ia berpikir kalau Alan sedang mengucapkan mantra.
"Ngapain kak, lagi ngucapin mantra ya," tebak Mouza"Iya, lagi ngucapin mantra buat nenek sihir. Biar nenek sihir nya cepet sadar," ketus Alan
"Mouza doain nenek sihir nya cepet dapet hidayah ya kak," ucap Mouza
"Dah lah, gue mau pergi," ujar Alan
"Bentar kak," cegah Mouza
"Apa lagi sih?" tanya Alan kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...