Kini Mouza sedang berada di kantin bersama teman sekelasnya. Ia asyik mengobrol sampai sampai tidak mempedulikan Alan yang sedari tadi mengawasi kelakuan nya.
"Za, mau nyobain nasi goreng gue nggak. Belum gue makan kok," tawar El"Nggak makasih, Mouza makan ini aja," tolak Mouza
"Atau mau nyobain makanan aa' Nino aja. Pasti mau di suapin ya biar kelihatan nggak jomblo," ujar Nino
"Nyobain bakso gue aja za," ucap Dito
"Jangan, enakan bakso punya gue," sahut Dion
"Apa sih lo, orang sama sama bakso," sewot Dito
Mouza yang tadinya fokus memakan makanannya, kini mengalihkan pandangannya pada Dito dan Dion.
"Kok berantem nya cuma adu mulut doang," ujar Mouza"Hah?" tanya Dito dan Dion bingung
"Harusnya baku hantam dong. Kalau perlu siram siraman kuah bakso," jawab Mouza tanpa beban
"Kalau ada orang berantem itu di pisahin Mouza, jangan malah di dukung," ujar El gemas
"Lah, bukannya mendukung orang itu baik?" tanya Mouza
"Ya nggak gitu juga," jawab El
Nino mengangguk anggukkan kepalanya sambil tersenyum. Ia akan selalu setuju dengan kelakuan Mouza, walaupun kelakuan Mouza agak sedikit gila.
"Aa' Nino akan selalu setuju dengan Mouza. Buruan gih dit, yon, cepet baku hantam. Gue yang bakal jadi wasit nya," ujar Nino"Sialan lo, lo mau gue hantam pakek meja kantin?" tanya Dito sewot
"Ya jangan lah, entar muka gue nggak ganteng lagi," jawab Nino
"Ayo, jadi kapan nih berantem nya. Mouza nggak sabar nih jadi suporter baku hantam," ujar Mouza semangat
"Heh, gila. Mending gue makan daripada baku hantam," ucap Dion
"Ayo cepet baku hantam, nggak boleh nolak. Mouza maksa nih," paksa Mouza
"Mouza Mouza," gumam El sambil tertawa kecil
Berbeda dengan El, Nino, Dito, dan Dion. Rendy justru sedari tadi hanya diam memakan makanannya sambil menatap Mouza.
"Rendy kok diem aja, suaranya di jual ya?" tanya Mouza"Astaga si Mouza kalau ngomong ada ada aja," ucap Dito
"Tumben lo ren, lo nggak ikut nawarin makanan ke Mouza?" tanya El
"Nggak," jawab Rendy sambil terus menatap Mouza
"Lo udah nggak suka lagi ya sama Mouza," tebak Dito
"Pasti minder gara gara bersanding sama aa' Nino yang ganteng nya kelewatan," ucap Nino
"Nggak juga," ucap Rendy singkat
Mouza memukul mukul pelan meja dengan perasaan semangat. Ia tahu mengapa Rendy jadi pendiam.
"Mouza tahu Rendy kenapa. Pasti Rendy lagi hemat suara nih," tebak Mouza"Lo lagi hemat suara ren?" tanya Dion
"Nggak, gue cuma perlu natap Mouza aja. Mouza kan masa depan gue, masa depan itu harus di tatap dulu sebelum di capai," jawab Rendy
"Anjir, bucin," cibir Dito
"Mouza nggak ngerti Rendy ngomong apa," ucap Mouza
"Sabar ya ren, udah ngomong panjang lebar tapi Mouza nya kagak ngerti," ejek El sambil tertawa
Alan tiba tiba datang dan menarik tangan Mouza, membuat Mouza langsung beranjak dari duduknya.
"Kak Alan mau ikut gabung ya?" tanya Mouza"Nggak," jawab Alan
"Terus mau apa dong," ujar Mouza
"Ayo ikut gue," ucap Alan sambil menarik tangan Mouza dan berjalan ke meja yang sudah ada Erlang dan Gala
Alan pun duduk, kemudian Mouza juga ikut duduk di samping Alan. Tiba tiba Mouza teringat pada makanannya.
"Oh iya, makanan Mouza masih di sana. Mouza ambil dulu ya," izin Mouza"Nggak usah," larang Alan
"Terus Mouza makan apa dong?" tanya Mouza
"Makan punya gue. Masih utuh, belum gue makan," jawab Alan sambil menggeser makanannya
"Tadi kok lo di sana rame rame si za. Ada syukuran ya?" tanya Erlang
"Nggak, cuma makan biasa aja. Mereka ngajakin Mouza makan bareng," jawab Mouza
Erlang mengangguk anggukkan kepalanya, sementara Alan malah berdecak kesal.
"Heran gue, ngapain coba makan sama cowok banyak. Genit banget lo jadi cewek," cibir Alan"Kata kak Gala, jadi cewek harus genit biar punya banyak pacar," ucap Mouza
"Heh, kenapa gue lo bawa bawa. Gue nggak pernah ya bilang gitu," sewot Gala
"Iya kak Gala bilang kayak gitu. Katanya biar punya pacar banyak, stok selingkuhan, sama cadangan," ujar Mouza
"Jangan ngada ngada ya lo," balas Gala tidak terima
Alan menatap Gala dengan tatapan tajam. Gala hanya bisa menghela nafasnya pelan.
"Ajaran sesat ya lo," ketus Alan"Iya, emang sesat. Masak kata kak Gala kalau Mouza mau nikah harus nikah sama seribu cowok, biar kayak candi," ucap Mouza
"Anjir ... candi seribu," celetuk Erlang sambil tertawa
"Lo ngajarin dia apalagi?" tanya Alan
"Nggak ngajarin apa apa lan," jawab Gala
"Padahal mah, kan punya pacar harus satu ya. Pacarnya Roman aja cuma Salma," ucap Mouza
"Lah, Roman mah pacarnya Wulan. Sejak kapan Roman sama Salma, itu selingkuh atau gimana," ujar Erlang tak kuasa menahan tawanya
Mouza langsung menatap Alan, waktu itu Alan bilang Roman itu pacarnya Salma. Alan berusaha untuk tenang walau kebohongannya akan terbongkar.
"Jadi kak Alan bohong ya. Roman itu bukan pacar nya Salma kak. Di google itu Nathan yang pacar nya Salma," jelas Mouza"Lo ngapain percaya sama Alan. Alan mah nonton nya film kartun, mana ngerti dia begituan," ucap Erlang
"Heh diem lo," ketus Alan
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...