💝part 95💝

23 1 0
                                    

Pagi ini Mouza memutuskan untuk jujur pada Alan. Ia tidak mau lama lama break, ia sangat rindu dengan Alan.
"Kak Alan!" panggil Mouza memegang lengan seseorang yang sedang memakai jaket dengan penutup kepala

"Lo salah orang," ucap orang itu

"Nggak mungkin Mouza salah orang," balas Mouza

"Pergi, gue ada urusan. Lo salah orang," usir orang itu karena Mouza terus saja mengikuti nya

"Kak Alan jangan boong ya," ucap Mouza memegang tangan orang itu

"Ck, gue kan udah bilang. Gue bukan Alan," balas orang itu

Mouza mengintip wajah orang itu. Walaupun orang itu memakai penutup kepala dan juga masker, tapi Mouza yakin kalau itu adalah Alan.
"Nggak nggak, Mouza pasti nggak salah orang," ujar Mouza

"Udah sana pergi, kenapa lo terus ngikutin gue?" tanya orang itu terus berjalan

"Mouza mau ngomong sama kak Alan," jawab Mouza

"Gue bukan Alan, kenapa lo nggak ngerti ngerti," ketus orang itu

"Walaupun kak Alan pakek masker Mouza tetep bisa ngenalin kak Alan," ucap Mouza

"Terserah," balas orang itu

Mouza menghadang orang itu, orang itu memang Alan. Ia sengaja memakai masker untuk menutupi wajah nya yang penuh lebam.
"Kak Alan jangan jalan terus dong," protes Mouza

"Minggir, lo ngehalangin jalan gue," usir Alan

"Mouza mau jujur ke kak Alan," ucap Mouza

"Gue ada urusan," balas Alan berusaha untuk menyingkirkan Mouza dari jalan nya

"Ih, Mouza mau ngomong tahu sama kak Alan," kesal Mouza

'Gue harus cepet pergi. Dia bisa tahu wajah gue kalau gue terus terusan di sini,' batin Alan

"Kak Alan!" panggil Mouza

Alan berusaha untuk mendorong pelan Mouza agar dia menyingkir dari jalan nya. Tapi Mouza sama sekali tidak mau bergerak.
"Bisa minggir nggak?" tanya Alan

"Nggak bisa," jawab Mouza sambil menggeleng

"Gue udah bilang baik baik ya sama lo," peringat Alan

"Mouza tuh mau ngomong sama kak Alan susah banget sih," kesal Mouza

"Gue bukan Alan," ucap Alan

"Ah, Mouza nggak percaya," balas Mouza

"Minggir, gue mau lewat," ujar Alan

Mouza benar benar sudah sangat kesal. Ia akhirnya nya menarik masker Alan membuat masker itu terlepas. Mouza sangat terkejut ketika melihat wajah Alan yang penuh luka.
"Wajah kak Alan kenapa?" tanya Mouza memegang luka Alan

"Aawww," ringis Alan ketika Mouza memegang luka nya

"Maaf, sakit ya luka nya," ucap Mouza

"Nggak kok, gue nggak papa," balas Alan

"Mouza obatin ya," ujar Mouza

"Nggak perlu, lo inget kan kalau kita lagi break?" tanya Alan

"Iya, Mouza inget. Mouza mau jujur sama kak Alan," jawab Mouza

"Ya udah ayo kita ke sana," ujar Alan

Alan menarik tangan Mouza dan mengajak Mouza untuk duduk di sebuah kursi. Alan menatap lekat Mouza.
"Lo mau jujur soal apa?" tanya Alan pura pura tidak tahu

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang