Mouza sudah sampai di rumah nya. Berkat jaket Alan Mouza jadi tidak basah, tapi hujan masih tetap turun.
"Mau mampir," tawar Mouza"Nggak deh, gue langsung pulang aja," tolak Alan
"Udah mampir aja, masih hujan. Kalau hujan hujanan entar bisa sakit," ucap Mouza
"Cie perduli," goda Alan
"Nggak, siapa juga yang perduli," elak Mouza
"Itu tadi bilang, lo nggak mau gue sakit," ucap Alan
"Mouza nggak bilang gitu, Mouza cuma bilang kalau hujan hujanan itu bisa bikin sakit," balas Mouza
"Itu namanya perduli," ujar Alan
Mouza mendengus kesal, sementara Alan malah tersenyum. Alan masih setia duduk di atas motornya.
"Udah ayo masuk, hujan nya makin deres," ucap Mouza"Ya udah kalau tuan putri maksa," balas Alan
"Dih, siapa juga yang maksa. Orang situ yang mau," cibir Mouza
"Motor gue juga gue ajak masuk ya kasihan kedinginan dia," ujar Alan
"Bentar, Mouza buka gerbang dulu," ucap Mouza
Mouza segera membuka gerbang. Alan menuntun motor nya masuk ke dalam rumah Mouza, kemudian ia segera memarkir motor nya.
"Lo nggak punya selimut," ujar Alan"Buat apa?" tanya Mouza
"Buat motor gue, kasihan kedinginan," jawab Alan sambil tertawa kecil
"Nggak ada. Aneh, motor kok di kasih selimut," cibir Mouza
"Ya biar nggak kedinginan," ucap Alan
"Peluk aja sana motor nya," ketus Mouza
"Gue juga kedinginan loh, lo nggak mau peluk gue?" tanya Alan
Mouza menatap Alan, keadaan Alan saat ini sangat basah kuyup. Mouza mencoba untuk tidak perduli, tapi nyatanya Mouza masih perduli.
"Ya makannya ayo masuk biar nggak kehujanan, terus nggak dingin," jawab Mouza"Tapi mau nya di peluk," pinta Alan
"Apa sih, peluk tembok sana," ucap Mouza
"Tuan putri tuan putri, peluk dong pangeran nya," ujar Alan
"Nggak mau, udah cepet masuk," ketus Mouza
"Lucu banget sih," gumam Alan sambil tertawa kecil
Mouza berjalan mendahului Alan, melihat hal itu Alan segera menyusul Mouza. Setelah itu Alan duduk di kursi yang ada di teras Mouza.
"Dingin banget ya," ujar Mouza"Iya, dingin banget," ucap Alan
"Nih jaket nya, Mouza balikin. Pakek aja siapa tahu nggak dingin," balas Mouza
"Kan jaket nya basah. Makin dingin lah," ucap Alan
"Iya juga sih, terus gimana dong?" tanya Mouza
"Mau di peluk sama tuan putri. Biar pangeran nya nggak kedinginan," jawab Alan sambil tersenyum jahil
Mouza menatap Alan yang masih menatap nya dengan senyuman. Mouza bingung, entah kenapa sejak tadi pagi Alan jadi sering tersenyum.
"Jangan kebanyakan senyum," ujar Mouza"Kenapa, nggak tahan ya sama kegantengan gue?" tanya Alan
"Bukan, entar di sangka orang gila kalau senyum terus," jawab Mouza
"Kan gue senyum nya sama tuan putri, emang salah?" tanya Alan yang membuat Mouza salah tingkah
"Sa-lah lah," jawab Mouza salah tingkah
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...