Soundtrack:
🎶Ultraviolence - Lana Del Rey
☘☘☘
"Aku tidak akan menyakitimu."
💎💎💎
Badanku terasa lelah, seperti aku benar-benar telah mengalami perjalanan panjang. Ketika aku mencoba membuka mataku yang berat, aku melihat wajah seseorang.
"Minumlah,"
Sesuatu menempel di bibirku dan aku minum tanpa aku sadari. Cairannya agak lengket dan tidak sedap, aku meneguknya walau begitu."Zitao?" Aku seperti duduk disuatu kursi sempit.
"Tidur lagi.."
Aku merasakan kantuk yang memberatkan mataku. Aku tidak ingin tidur tapi aku jatuh tertidur lagi...
'Jaelin! Jaelin!'
Ada suara berisik, badanku terasa remuk, aku berada di dalam mobil yang terguling. Aku masih tersangkut di jok dengan sabuk pengaman yang melilit di badan, membuatku bergelantungan terbalik.
'Jaelin, bertahanlah..'
Namjoon terlihat baik-baik saja, tidak ada satu pun luka di wajah atau tubuhnya. Aku ingat, dia tidak ada si dalam mobil ketika mobil yang kutumpangi berguling-guling.Dia berusaha membuka sabuk pengaman di tubuhku dan menangkapku dengan cekatan. Namjoon berusaha menyelamatkanku, tapi kenapa? Bukankah dia ingin aku mati?
'Jaelin? Sadarlah..'
...
Badanku bergoyang, telingaku menangkap suara deru angin kencang yang tersumbat. Aku membuka mata, sekilas aku menangkap wajah Zitao. Kami berada di ruangan sempit gelap, cahaya hanya menyoroti satu orang yang mengemudi di depan. Aku melihat jendela besar di depan si pengemudi, kaca jendela itu menampilkan bangunan-bangunan yang menyala berkelap-kelip. Leherku sakit ketika aku mencoba untuk menoleh ke kiri, aku mencoba dengan pelan-pelan dan menemukan jendela, aku bisa melihat langit gelap dan ribuan bangunan menyala yang terlihat seperti rumah semut.
"Di-dimana ini?"
Aku menoleh ke kananku dengan leher berdenyut sakit dan menemukan Namjoon yang memakai penutup telinga yang sama seperti yang dipakai Zitao dan si pengemudi."Na-namjoon?"
"Minum ini.." Zitao membuatku memalingkan muka dari Namjoon. Dia memaksaku untuk meminum air yang membuatku jatuh tertidur dan lemas tak berdaya.
"Ti-tidak."
Aku hendak menepis gelas itu namun seluruh badanku sakit dan kaku, tidak bisa bergerak."Tenanglah, kau akan baik jika minum ini.." Zitao membuatku meminum air itu, kali ini aku menolak dan tersedak karenanya. Aku terbatuk-batuk, setengah air itu telah melewati kerongkonganku setengahnya lagi tumpah ke pakaianku.
Ada tangan yang meraih gelas dari tangan Zitao ketika dia kembali menuangkan air. Lalu tangan lainnya memegangi sisian wajahku. Namjoon menciumku, dia mendorongkan air dari mulutnya ke mulutku, memaksaku untuk menegak air lengket pahit itu. Dia menarik diri setelah berhasil membuatku minum banyak. Mereka sengaja memberiku cairan yang membuatku mengantuk.
Aku tidak bisa melihat wajah Namjoon dengan jelas, di sini terlalu gelap, mataku kembali mengantuk dan aku tertidur kembali.**
'Jaelin, maafkan aku.. Kau tahu aku mencintaimu, dirimu, bukan orang lain.., bukan Seora. Aku hanya ingin dirimu, bangulah..., Jaelin! Buka matamu!'
Aku tersentak membuka mataku. Terkejut ketika yang aku lihat bukan Namjoon, melainkan sebuah mobil hitam tersungkur ke jurang, terbalik dan mengepulkan asap walau saat ini sedang turun salju.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...