Kenapa dia menciumku?
💎💎💎
.
Aku duduk di pangkuannya, kedua tanganku di bahunya. Memenganginya dengan bergetar. Bibirnya yang kasar beraroma mint rokok bergerak cepat di bibirku. Melumatnya, jari jemarinya menarik daguku ke bawah, bibirku terbuka karena hal itu dan dia memanfaatkannya untuk mencium isi mulutku.
Jantungku berpacu cepat sekali. Berdegup keras dengan perlakuannya yang membuat seluruh fungsi sarafku lumpuh. Aku tidak pernah dicium begini. Terlalu bergairah. Terlalu lihai. Jimin yang memujiku jago ciuman pun, aku tidak berdaya olehnya. Kemampuanku hanyalah setipis kertas untuknya. Napasku pendek-pendek. Aku meremat rambut belakangnya yang ternyata halus walau satuan helai rambutnya tebal. Aku sedikit menjambaknya, menjauhkan kepalanya dariku.
Aku bernapas rakus begitu dia melepaskan ciuman. Aku menunduk, mempertemukan keningku dengan dadanya yang bergemuruh di telingaku. Jantungnya sama dengan kerja jantungku."Sialan." Dia memaki. "Pada akhirnya aku menciummu."
Aku masih sibuk bernapas, dadaku naik turun, tidak bisa membalas ucapannya. Ada banyak pertanyaan yang ingin aku lontarkan. Kenapa adalah awal katanya.
Telingaku menangkap suara pintu tertutup, aku mendongkak dan meloncat turun dari pangkuannya sekali sentakan. Mr. Kim pun sama terkejutnya denganku, aku berlari dengan cepat pergi ke kamarku, menutup pintu dengan pelan dan meloncat naik ke ranjang. Aku memakai selimbut tinggi-tinggi, memejamkan mata berpura-pura tidur. Ibuku sudah pulang, dia mungkin menaiki anak tangga karena bunyi decitan tangga kayunya terdengar begitu aku berusaha bernapas teratur.
"Oh, Namjoon-ssi. Kau belum tidur?"
"Iya, ada banyak pekerjaan yang aku kerjakan."
"Hati-hati, jangan terlalu kelelahan."
Aku dapat mendengar pintu kamarku dibuka, ibuku mungkin memeriksaku apa aku sudah pulang atau belum, atau apa aku sudah tidur apa belum. Semoga ibu tidak menyadari bahwa aku pura-pura tidur sehabis bercumbu dengan Mr. Kim.
"oh, kenapa kamarnya berantakan sekali?"
Ibu kembali menutup pintu setelah mematikan lampu.
"Namjoon-ssi, kau tahu kapan Jaelin pulang?"
"Sore tadi." Dia berbohong.
"Segera tidurlah, ini sudah pukul dua." Ibuku pergi berlalu lagi, dia mungkin kelelahan kerja malam sampai subuh. Salah siapa juga yang tidak mau ambil sip pagi.
Aku membuka selimbutku dari wajahku yang panas. "Sialan, aku bercumbu dengan pria berumur hampir empat puluhan."
Oh, aku masih belum tahu umurnya berapa. Tapi dia sudah tua. Sialan-sialan-sialan!***
Bangun pagi ini sengaja satu jam lebih awal. Aku mandi terpaksa dengan air dingin. Terpaksa juga memakai seragam lain karena seragam sekolahku ada di kamar mandi si Mr. Kim. Aku berangkat tanpa pamit, ibuku yang sedang asik memasak bahkan tidak tahu aku pergi. Aku berlari dengan memakai seragam olahraga. Tidak peduli bagaimana nanti di sekolah guru ribut-ribut tidak mau memasukkanku ke dalam kelas. Aku akan minta izin pada Kyuhyun saem yang baik untuk meminta surat izin pakai baju olahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...