Bab 14. 미스터 디렉터 (Mr. Direktur) 💖

3.3K 319 35
                                    


Aku tahu kalau dia seorang laki-laki dewasa.


💎💎💎

Aku meringkuk menyandarkan diri di dada Mr. Kim, kami berdua masih berendam di bathtub dengan air yang penuh buih. Aku duduk disela-sela diantara kakinya.

"Kau mau aku untuk melakukan sesuatu?" Aku mencium dadanya yang bidang dan menengadah untuk melihat wajahnya yang kaku.

"Tidak, aku tidak akan bisa mengontrol diriku kalau kau melakukan yang aneh-aneh lagi." Mr. Kim masih teguh pada pendiriannya untuk tidak menyentuhku lagi setelah aku dengan tiba-tiba menciumnya dan menyeretnya untuk ikut masuk ke dalam bathtub. Badanku memang masih sakit-sakit sih, baguslah kalau dia tahu diri.

"Iya juga, badanku sakit-sakit karenamu." Aku sandarkan daguku di dadanya ketika mendongkak melihat wajahnya.

"Aku mencoba menahan diriku, jangan menggodaku."

Aku terkikik lalu aku peluk lehernya dan aku cium pipinya. "Aku mungkin menyukaimu Mr. Kim. Bagaimana ini?" Mr. Kim mengerutkan alisnya. "Jangan marah padaku lagi ya? Aku takut kau yang marah-marah. Lain kali aku akan bereskan rumah dengan baik, tapi biarkan aku ambil libur, beres-beres rumah melelahkan."

Mr. Kim menghela napasnya, "Yah, mungkin aku harus mencari orang yang mau bekerja disini."

"Benarkah?"

"Iya, kau masih anak sekolahan, tidak begitu baik kalau fokus belajarmu menurun." Mr. Kim mengusap kepalaku dengan kedua tangannya. Aku tersenyum lebar dan berterimakasih padanya dengan mata bergetar karena terharu. Mr. Kim terkekeh saja, dia menarik kepalaku mendekat untuk dia cium sekilas bibirku yang tersenyum. Begitu ciuman asal tempel itu lepas, aku kecup berkali-kali bibirnya dengan bunyi ciuman yang disengaja.

"Terimakasih, Mr. Kim." Aku lihat wajahnya berubah keruh.

"Oh, Jaelin.. kau membuatku gila." Mr. Kim mendorongku menjauh, sehingga punggungku jadi bersandar di ujung bathtub yang dingin. "Selesaikan mandimu, aku akan mandi air dingin lebih lama." Dia berdiri dan keluar dari bathtub begitu saja, wajahku memerah begitu melihatnya. Aku palingkan mukaku ke arah lain, aku pura-pura sibuk sendiri sementara bunyi air shower terdengar di belakangku.

Aku sedikitnya terkejut, tidak pernah tahu kalau Mr. Kim begitu baik untuk tidak menyentuhku lagi. Aku tidak pernah memimpikan bisa bermesraan dengan laki-laki di bathtub seperti ini. Tidak tahu aku beruntung atau tidak, aku tidak ambil pusing, aku bersihkan diri dengan air shower di bathtub lalu mengeringkan badanku dengan handuk dan pergi ke luar dari kamar mandi. Aku sengaja melirik sebentar pada Mr. Kim yang masih dalam posisi yang sama.

****

Setelah mencuci piring kotor dan menghisap debu rumah dengan Vacuum cleaner barulah Mr. Kim muncul, aku mendapatinya turun dari tangga lantai atas sambil membawa keranjang berisi baju-baju kotor untuk dicuci. Well, di sana ada beberapa baju milikku, baik sekali dia mau membawakannya. Aku menghampirinya dan mengambil alih keranjang cucian. "Sini aku yang cuci."

"Tidak usah, kau masak saja, cucian ini biar aku yang cuci." Katanya.

Aku tergagap ketika dia menyuruhku untuk memasak, "Ma-masak? Kau yakin mau memakan hasil masakanku?"

Mr. Kim mengangguk, "Biar aku nilai bagaimana kemampuan memasakmu sebelum mengajarimu memasak."

"Baiklah, tapi jangan menyesal yah.."

Mr. Kim ada di ruang laundry, mencuci semua baju kotor, dan melipat sisa baju hasil cucianku kemarin lusa. Sedangkan aku disuruh memasak masakan yang paling susah dalam kamus memasakku. Aku tidak tahu apa yang susah karena aku hanya membuat masakan yang mudah-mudah saja, seperti ramen instan, paling susah itu ya buat kimbab dan roti panggang/ Gilgeori toast. Pada akhirnya aku membuat ketiga-tiganya. Tidak tahulah bagaimana hasilnya nanti di mata Mr. Kim.

✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang