🌼🌼🌼
Sequel of Mr. Kim
🌼🌼🌼
Bab 16.
.
.
.
Aku melangkah hendak masuk kembali ke dalam kamarku, langkahku berhenti begitu menemukan satu botol kecil dan sekantung obat. Aku melihatnya dari dekat, mengambil dan membolak balikkan keduanya.
Apa Jimin yang memberiku ini? Kenapa dia masih memperhatikanku setelah semua kekacauan yang kulakukan?
Bukankah dia membenciku?Aku mengeringkan rambutku setelah mandi dan berpakaian. Tadinya aku akan pergi ke kampus, tapi pengar kepalaku tak kunjung reda, sakitnya malah bertambah. Aku sudah memesan sup pereda pengar, memakannya cukup untuk memulihkan semangatku.
Menjelang siang aku baru bisa keluar rumah, berjalan kaki dengan kecepatan siput untuk pergi ke minimarket membeli beberapa bubur instan, ramen, ice cream, dan satu bungkus roti tawar.
Begitu pulang kembali aku dihadang Jingyi yang berdiri di pintu depan gedung apartemen. Entah kenapa dia bisa tahu aku tinggal di sini.“Hei! Di mana Jimin?” dia marah.
“Tidak tahu. Kenapa kau tanya padaku?” aku berusaha tidak mengubrisnya.
“Semalam kalian datang ke sini bersama.” Katanya. “Apa yang kalian lakukan? Apa kau tidak cukup menyakiti hatinya? Kenapa juga kau malah datang ke sini.”
Suaranya terlalu tinggi, menyakiti telingaku, kepalaku makin berdenyut-denyut. Kenapa pula Jingyi tahu masalahnya.“Kami hanya berbicara menyelesaikan masalah kami. Dia sudah pulang semalam, dan jangan menilaiku seperti itu. Aku datang ke sini untuk sekolah.”
Jingyi menatapku begitu tajam, “Kenapa malah datang ke sini dari sekian juta Kampus?!” dan dia hanya marah-marah berteriak tidak sopan padaku.
“Pulanglah, dia tidak ada di sini.” Kataku. Aku benar-benar mengabaikannya dan berjalan menuju lift, memijit tombol lift.
“Jimin tidak ada di apartemennya, dia tidak datang ke kampus, dan dia tidak bisa dihubungi.” Katanya. “Jelas sekali dia tidak pulang semalam!”
Aku mengerutkan keningku, “Aku tidak berbohong. Jimin tidak ada di sini, dia mungkin pergi nongkrong atau entah apapun itu. Jadi, pergilah..” Tapi bukannya pergi dia malah mengikutiku masuk ke dalam lift. “Apa-apaan ini?”
“Aku tidak percaya padamu. Kau pasti menyembunyikannya, biarkan aku masuk ke apartemenmu.”
“huh..” aku tidak bisa berdebat karena kepalaku berdenyut-denyut. Emosiku membuat darahku mendidih dan badanku semakin lesu. Aku biarkan saja Jingyi mengikutiku sampai lift berhenti di lantai apartemenku.
Walau kami sama-sama risih dia masih keras kepala ingin mengecek apartemenku. Aku membuka pintu apartemen.“Jaelin, aku menelphonemu berkali-kali kenapa kau-eh!” ada Haolin di dalam apartemenku. Aku memang memberinya sandi kunci apartemenku. Dia sedang membereskan meja kopiku yang penuh dengan kaleng bir kosong. Dan Haolin terkejut melihat Jingyi di sebelahku.
“Silahkan cari dia.” Kataku pada Jingyi. Aku tidak terlalu peduli dan berjalan ke dapur dengan acuh untuk menghangatkan bubur instan di mikrowave.
Jingyi terlihat ragu, dia memalingkan muka, “Tidak jadi, dia tidak ada di sini.” Lalu dia pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...