Sequel Bab 19 ||我觉得我想死 (Wô juédé wô xiâng sî) - i feel like i want to die

624 86 18
                                    

🌼🌼🌼

Sequel of Mr. Kim

🌼🌼🌼

Bab 19.

Back to Jaelin poin of view

.

.

.

Sudah sebulan sejak Jimin menghilang.

Aku telah menghubungi keluarga Jimin. Mereka berada di Korea. Aku baru tahu kalau ternyata keluarga Jimin telah kembali ke Korea dan mengurusi perusahaannya kembali. Mereka mengatakan kalau Jimin tidak ada di sana dan juga tidak bisa dihubungi. Lalu, setelah Ibunya Jimin menghubungi semua teman Jimin di Korea pada akhirnya dia datang ke Hongkong untuk mengurusi hilangnya Jimin bersama aku dan Jingyi.

Ibu Jimin tinggal bersamaku, sementara apartemen Jimin jadi lokasi TKP yang akan diselidiki.
Kami telah melaporkan hilangnya Jimin pada polisi, tapi mereka belum juga dapat informasi apapun. Jingyi mengatakan pada aku dan Ibu Jimin kalau kewarganegaraan Jiminlah yang membuat polisi di sana tidak bisa melakukan banyak hal. Jimin sudah pasti berkewarganegaraan Korea, jadi mereka tidak menganggap penting kasus hilangnya Jimin apalagi Jimin adalah orang dewasa yang bisa saja pergi tanpa mengabari siapapun sesukanya.

Aku, Ibu Jimin, dan tentu saja Jingyi._ Aku dan Jingyi mengabaikan ketidak sukaan kami_ datang ke kedutaan Korea untuk meminta bantuan mencarikan Jimin. Waktu itu tepat seminggu yang lalu. Kemudian, tiga hari belakangan ini kedutaan Korea membantu mencarikan Jimin dengan mengerahkan tim penyelidik dan pencari.

.

.

.

.

#Hari ini, Selasa pukul 07.12

Aku berada di apartemenku pagi itu. Ibu Jimin sedang membuat sarapan, aku sedang menuangkan susu ke gelas, dan televisi menyalakan berita mengenai ramalan cuaca hari ini. Katanya akan turun hujan besar nanti sore. Kalau cuaca seperti ini bisa-bisa pencarian dihentikan.

"Akan ada badai ya?" Tanya Ibu Jimin.

"Iya bu, nanti sore hujan akan lebat." Jawabku.

"Kalau begini, pencarian pasti dihentikan sementara. Bahaya." Katanya sambil sedikit melamun.
Aku membantunya membawakan piring untuk bulgogi yang dibuatnya.

Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Ibu Jimin. Apa dia sudah menyerah? Atau dia sama sepertiku berharap Jimin masih hidup? Atau Ibu Jimin mengira Jimin sudah meninggal?

"Tidak apa, Jaelin. Jimin akan baik-baik saja." Ibu Jimin malah menenangkanku alih-alih aku yang menenangkannya.

Ibu Jimin terlihat baik-baik saja tapi dia sebenarnya tidak baik-baik saja. Ibu Jimin tidak pernah bisa tidur tenang. Dia memanjatkan doa sepanjang malam.

Aku dan Ibu Jimin sarapan bersama, dengan bulgogi, kol rebus, tofu goreng, dan kimchi. Aku merasa mual akhir-akhir ini, dan mencium bau bulgogi harusnya ini menambah selera makanku tapi hari ini lain. Bulgogi terasa mual di hidungku, perutku melilit mual tapi aku tidak bisa bersikap tidak sopan pada Ibu Jimin dengan menolak makanannya. Aku menahan rasa mualku dan memakan makanan buatan Ibu Jimin dengan menelannya bulat-bulat ketika Ibu Jimin tidak memperhatikan. Lalu aku meminum air agar tidak muntah di meja.

✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang