Bab 1. 꿈꾸는 (Dream)

5.8K 520 35
                                    

Disclamer: BTS Being BTS

Cast : Kim Namjoon, Lee Jaelin, Park Jimin, dll.

Gendre: Romance,

Rated: T+ or M

Story kolaborasi dengan jaelin97.

Note: Terinspirasi dari lagu
"Lolita" dan "Cerry" Lana del rey. Dan Flim yang berjudul sama tahun 1997, "Lolita".

💎💎💎


Pulang sekolah aku diantar Jimin, sepanjang jalan aku menceritakan mimpiku yang aneh. Mimpi singkat yang aneh mengenai seorang pria yang kemarin lusa mendatangi rumahku untuk menyewa kamar yang ibuku tawarkan.

"Jadi, kau bermimpi pria itu melamarmu?" Tanya Jimin

Aku menggangguk, "Kata ibuku dia seorang direktur."

Jimin memandangku dengan mata yang sendu, "Memangnya kalau benar begitu kau akan menerima lamarannya?"

Aku menggeleng, "Tentu saja tidak. Lagipula masa ada direktur yang menyewa kamar tamuku untuk dia hidup?"

Jimin terkekeh, dia meraih sebelah tanganku untuk dia pegangi. "Ibumu mulai menyewakan kamar tamu ya? Aku jadi tidak bisa menginap lagi kalau begitu." Aku melirik tangan kami yang bertautan.

"Ibuku butuh lebih banyak uang," aku mengeratkan tautan tangan kami, dan ketika aku melihat sosok pria tinggi di depan rumahku aku menarik Jimin untuk bersembunyi di balik tembok rumah tetanggaku.

"Ada apa?" Tanyanya.

Aku mengintip di balik sela-sela tembok yang bercelah-celah. "Pria itu yang dikamacata itu, lihat."

Jimin melihat hal yang sama dengan apa yang aku lihat, "Apa dia yang menyewa kamar tamu di rumahmu?"

"Iya," kataku. "Dia juga yang melamarku dimimpi."

Jimin melirik terkejut padaku, "Pria dewasa itu?" Aku mengangguk, "Mimpimu kacau,"

Aku melihat wajah Jimin yang keningnya berkerut, dia entah merasa aneh atau apa. "Aku akan menerimanya Jimin kalau itu kau." Kataku.
Raut wajahnya berubah menjadi keterkejutan yang lugu. "Lamarannya. Kalau itu kau akan aku terima."
Wajahnya bersemu, tidak lebih merah dari wajahku mungkin.

"K-kenapa?"

Jimin memang anak yang lugu, lucunya kenapa dia mau berteman denganku yang dijauhi banyak orang karena aku suka membuat mereka menangis. Alih-alih menjawab pertanyaannya, aku menariknya untukku cium bibirnya. Ini mungkin ciuman pertama kami, tapi aku tahu apa yang aku lakukan. Aku tidak perlu menjinjit untuk menciumnya, yang aku lakukan adalah membuatnya menunduk, melumat bibirnya yang diam kaku. "Jimin, cium aku." Aku memaksanya untuk membalas, Jimin yang tidak berpengalaman itu bergerak canggung menciumku. Aku memegangi sisian kepalanya, kedua tangannya ada di bahuku. Meremasnya seakan dia bertumpu padaku.
Setelah aku melepaskannya jantung kami berdegup nyaring. "Lain kali kau harus mempelajarinya. Ciumanmu buruk, pacar." Aku mencium pipinya setelah mengelap bibirku yang basah dengan kain lengan bajuku.

"O-oke.."
Aku berbalik dan hendak pergi namun ketika berbelok wajahku menubruk dada seseorang.

"Hei nak, hati-hati." Aku mundur dan menengadah melihat siapa yang aku tabrak. Ternyata si pria tinggi yang ada di depan rumahku tadi.

"Kau yang hati-hati tuan. Kenapa menghalangi jalan sih!" Aku mengerutu, melirik sebal sebelum berjalan pergi darinya yang punya wajah menyeramkan.
"Jimin! Segera pulang kerumahmu!" Aku meneriaki Jimin yang menunduk sekilas pada pria tadi sebelum dia pergi dengan cengiran canggung.

✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang