Bab 6. 어마 (Mother)

3.6K 400 10
                                    

Aku menyanyangi ibu.

💎💎💎

Pada tengah malam aku selalu terbangun dengan sendirinya. Namun, aku dengar sayup-sayup suara telphone rumah berbunyi. Mataku masih setengah terbuka, masih antara sadar dan tidak sadar ketika dengar percakapan Pria. Hanya satu arah dan aku pikir Mr. Kim mengangkat telphonenya.

Aku melirik jam dinding yang menunjukkan pukul satu dini hari.

"Iya, mungkin itu nama aslinya."

"..."

"Apa? Kenapa bisa?"

"...."

"Aku hanya orang yang menyewa kamar tamunya. Ada anaknya di sini, mungkin aku akan memberitahunya."

Sayup-sayup dia bicara melibatkanku. Aku jadi sepenuhnya fokus pada suaranya yang jadi terdengar lebih jelas.

"Apa ada saksi mata?"

"..."

"Iya, kami akan pergi ke sana. Terimakasih."

"..."

"Ya, aku hanya berharap si penabrak dapat segera ditemukan."

"..."

Aku terdiam mencerna apa yang dia bicarakan. Apa ini mengenai ibuku?

Pintu diketuk dari luar, suara Mr. Kim terdengar lagi.
"Jaelin, bangun~ Jae, kumohon maafkan aku."
Dia membahas lagi mengenai tadi sore. "Jae! Bangunlah! Ada berita penting untukmu!"

Ketukannya semakin kencang, aku mau tidak mau membuka pintu dengan kasar. "Ada apa?!"

Mr. Kim mengusap wajahnya kasar, "Aku tidak tahu apa yang terjadi pada ibumu. Polisi menelphone, mereka mengabari bahwa Ibumu jadi korban tabrak lari."

Aku terkejut mendengarnya, seketika jantungku berdegup dan perutku sakit. "I-ibu? Dia tidak apa-apa? Dimana dia sekarang?!"

"Aku akan mengantarmu ke rumah sakit oke? Pakai jaketmu segera." Aku dengan kalut mengambil jaket di gantungan baju, memakainya terburu-buru. Mr. Kim memakai mantelnya, dia menuntunku menuruni tangga, membantu kakiku yang tiba-tiba berubah menjadi lembek.

"Apa dia tidak apa-apa? Bagaimana keadaannya Mr. Kim??" aku bertanya ketika kami dalam perjalanan.

"Aku tidak tahu." Dia berkata begitu tapi kenyataannya tidak begitu. Dia berbohong.

"Katakan padaku yang sebenarnya! Aku bisa menerimanya, aku tahu, aku curi dengar kau di telphone. Beritahu aku!"

Mr. Kim menghela napasnya, "Kau yakin?" dia melirik dengan matanya yang menyorot begitu tajam. Napasku tercekat karenanya.

"Y-ya."

"Ibumu kritis, dia berada dalam ujung hidupnya." Ucapan yang keluar darinya begitu dingin dan keji. Aku terpukul batu besar begitu sadar kalau aku tidak mau ibu tersakiti.

✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang