🌼Sequel Bab 12 ||我很想念他 (Wô hên xiângnián tā) - I Miss Him

1K 122 25
                                    

🌼🌼🌼

Sequel of Mr. Kim

🌼🌼🌼

Bab 12

.

.

.

Jackson menjemput kami setelah kami makan siang. Namjoon dan Jackson mengangkut dua koper berisi pakaianku, barang-barangku lain yang sudah tidak diperlukan aku sumbangkan ke beberapa temanku dan pada tetangga sekitar rumah. Aku hanya bawa pakaian berhargaku yang aku beli dari sini, atau yang Yamada dan Haruki beri, juga tentunya blazer dari Ryuta hadiah graduasi kemarin. Aku hanya bawa pakaian dan dokumen penting. Kata Namjoon aku tidak perlu khawatir mengenai kebutuhan apartemenku nanti, tentu saja aku percaya padanya.

Sorenya aku pamit pada Yamada dan Haruki. Aku mengecup pipi mereka dan memeluk mereka erat sekali. Awal datang ke sini mereka adalah orang asing, tapi begitu aku pergi mereka sudah seperti keluarga baruku. Aku menyayangi mereka dengan perasaan yang nyata. Air mataku tumpah ketika Yamada mencium pelipisku, katanya aku harus jadi anak perempuan yang baik hati dan kuat.

Haruki sudah berbicara padaku kalau dia akan pindah ke kota, dia akan menjual rumahnya yang ini dan membeli properti lain di kota dekat dengan tempat kerja pacarnya. Rencana ini akan dia lakukan setelah Haruki menikah. Aku mendukungnya.

Begitu aku masuk ke dalam mobil bersama Namjoon, Yamada melambai dengan senyuman hangat. Jackson melajukan mobil setelah diberi aba-aba oleh Namjoon. Kami pergi meninggalkan banyak kenangan di sini bersama Yamada dan Haruki. Mereka berdua orang-orang yang baik.

Kami menunggu di bandara setelah cek in. Keberangkatan masih lama, nanti pada pukul tujuh malam. Tapi, karena tidak mau susah payah diam di rumah lebih lama, jadinya kami diam di bandara sambil makan di ruang makan. Atau aku yang menonton film di Ipad, Namjoon membaca buku, Jackson bertelephone dengan beberapa kolega.

Kami akan pulang ke Seoul, ke apartemen Namjoon di sana. Dia sudah berhasil mengatasi kesulitan perusahaannya yang ditinggalkan temannya yang berhianat. Sekarang semuanya baik-baik saja, kata Namjoon. Aku senang mendengarnya. Tapi, Namjoon tidak senang mendengar berita bahwa aku telah menyelesaikan pendaftaran ulang di Universitas Hongkong. Namjoon sungguh tidak senang aku sekolah di sana.

"Kau terlihat tidak menyukainya.." kataku.

"Jangan terpengaruh karenaku Jaelin, ini keputusanmu, kau yang menjalani hidupmu. Aku menghargai dan mendukung keputusanmu." Ada senyum simpul dari bibirnya, sorot matanya hangat, aku berdebar ketika Namjoon menatapku penuh dengan ketulusan. Apa itu pandangan orang yang jatuh cinta?

"Terimakasih, sungguh.. aku cinta padamu.." bibirku berkembang, tersenyum kala melihat Namjoon tersenyum.

Sepanjang penerbangan aku menikmatinya, melihat ke jendela, makan makanan enak yang diberikan pramugari, melihat Namjoon yang tertidur_dia mungkin kelelahan_, atau menonton film di TV kursi. Walau akhirnya aku tertidur juga.

Sampai di apartemen Namjoon, aku berhambur ke kamar yang ditunjuk Namjoon. Aku berbaring di ranjang, menyimpan koper sembarangan di dekat lemari. Jackson menyimpan satu koper lagi di tempat yang sama aku menyimpan koper tadi. Dia kembali ke luar dan mungkin pulang ke apartemennya. Sementara Namjoon, entah, dia mungkin beristirahat sama sepertiku. Aku tertidur sampai sore dan bangun ketika lapar menyerang.

Aku keluar kamar dan bertemu pandang dengan Namjoon yang sedang membuka bungkusan makanan. Dia memesan dua set susi, perutku keroncongan begitu melihat susi.

✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang