✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU

Sequel Bab 08 || 復讐 (Fukushū) - revenge

🌼🌼🌼

Sequel of Mr. Kim

🌼🌼🌼

Bab 08

.

.

.

Semalam aku bermimpi buruk. Namjoon membunuh Ryuta hanya karena dia memelukku. Mimpi itu mengingatkanku pada apa yang dilakukan Namjoon pada temannya, Yoongi. Dia juga membunuhnya secara tidak langsung dan itu adalah kenyataan bukan mimpi.
Namjoon pernah membunuh orang. Kengerian itu membuatku takut. Namun, Namjoon telah berubah. Dia berjuang untuk berubah. Tapi, aku masih takut pada Namjoon. Dia bisa saja kehilangan kendali ketika marah. Mungkin saja dia bisa membunuhku kalau aku tidak mau menikah dengannya.

Aku mencoba fokus memperhatikan Guru menerangkan materi. Baru saja aku mulai fokus, bel istirahat berbunyi. Bagus. Aku bisa melamun sepuasnya atau mungkin tidur lagi agar mimpi semalam berlanjut.

"Hei, Jaelin."
Keiko duduk di kursi depan mejaku. Dia dan temannya yang lain sudah kembali dari masa skorsing. "Maafkan aku karena aku ikut membantu Erika menempelkan photomu. Aku dipaksa Erika, kalau aku tidak menurut, dia bisa melakukan sesuatu padaku."

Aku memutar bola mataku. "Kenapa kau takut pada Erika? Memangnya dia bisa apa?"

Keiko berbisik, "Ayahku bekerja di tempat Erika. Aku takut kalau aku mencari masalah dengan Erika, ayahku bisa dipecat."

"Parah sekali Erika. Dia so kuasa."

"Walau begitu, aku harus tahan berteman dengannya." Katanya.

Aku melirik Keiko, "Baru kau yang meminta maaf dengan sungguh-sungguh."

Dia tersenyum, "Jadi kau memaafkanku?"

Aku mengendikkan bahuku. "Apa Erika tidak boleh tahu kalau kau sudah meminta maaf padaku?"

Wajahnya berubah menjadi sedih lagi, "Sayangnya, iya. Maafkan aku.."

"Apa kau tahu kelemahannya Erika?" Tanyaku.

"Untuk apa?"

"Aku akan memaafkanmu kalau kau memberitahuku. Aku ingin memberinya sedikit pelajaran untuk orang sok berkuasa sepertinya."

Keiko melirik sekitar, lalu berbisik padaku.

🌼🌼🌼

Aku mengambil makan siangku di kantin, duduk bersama orang-orang buangan yang suka dibuli secara tidak sadar. Well, hanya bangku dipojokan itu yang selalu kosong. Aku makan dengan tenang, ada bisik-bisik aneh disekitarku yang aku hiraukan. Di meja paling depan ada kelompok Akai, tapi aku tidak melihat Erika, di meja sana hanya ada Sakura, Fujiya, Akai, Keiko, dan dua orang dari kelas Akai yang sempat meminta maaf padaku bersama Sakura. Pantas saja Keiko berani berbicara denganku karena Erika tidak ada. Aku tidak sadar padahal aku sekelas dengannya. Dia mungkin tidak sekolah, karena Erika tidak akan mungkin tidak duduk bersama kelompok temannya.

Aku ingat perkataan Keiko, 'Erika suka pada Ryuta dan dia tidak suka kalau Ryuta dekat-dekat dengan perempuan lain.'

Satu telur puyuh aku makan dan kunyah. Makanan di kantin enak, aku suka tapi tidak pernah benar-benar menikmatinya.

'Kelemahan Erika mungkin ketika Ryuta punya pacar. Dia pasti sangat terpukul. Erika tidak suka bawang putih, punya alergi makanan laut dan dia mencoba berubah menjadi vegetarian agar badannya tetap langsing.'