Dukung aku dengan memberi bintang, komen, dan follow. Karena aku akan tambah semangat untuk melanjutkan kisah Namjoon-Jaelin ini~~☺
📚
....Aku membutuhkanmu disini...
💎💎💎
Aku bangun pada saat Suster Yuri mengelap wajahku dengan air hangat. Aku tidak menemukan Namjoon lagi.
"Kenapa kamu mencuci wajahku?""Maaf membangunkanmu. Kamu menangis dalam tidurmu. Apa mimpi buruk?"
Aku membiarkan Suster Yuri mengelap mataku yang terpejam. Rasa hangat dari air membuatku nyaman."Semalam aku tidak bermimpi, tidurku nyenyak sekali. Aku tidak ingat aku menangis.."
Kain handuk kecil itu mengelap rahangku."Oya?" Suster Yuri menengelamkan kain ke dalam baskom beriai air hangat, memerasnya lalu mengelapkannya lagi ke dadaku.
"Apa aku akan mandi di sini sambil tiduran?" Aku membuka mata dan memperhatikan Suster Yuri yang sedang mengelap perutku.
"Ya, karena ini sudah sangat siang dan kau harus makan serta pergi mengikuti kelas." Suster Yuri benar-benar berencana melucuti bajuku.
"Jangan dibuka semuanya, apa kau sudah mengunci pintu? Lagipula kelas apa yang harus aku ikuti??"
"Aku sudah mengunci pintu." Aku dia bantu untuk duduk di ranjang dan melucuti bajuku, sekarang aku hanya pakai cenala dalam. Suster Yuri mengosok punggungku dengan kain hangat, aku menunduk menghalangi dadaku.
"Ah! Pelan-pelan, sakit!"
"Punggungmu masih lecet, aku perlu memberimu salep." Suster Yuri mengeringkan punggungku dengan lap kering secara perlahan, dia juga mengoleskan salep dingin kebagian-bagian punggungku yang lebam dan lecet. Katanya akibat terlalu lama berbaring ketika koma.
"Aku harus ikut kelas apa? Apa pihak sekolah datang kesini?"
Kali ini Suster Yuri mengelap badan depanku, aku walau tidak nyaman berusaha untuk tidak mempermasalahkannya. Air yang diberi aroma vanila membuatku ingin makan kue."Apa Mina tidak memberitahumu?" Suster Yuri mengeringkan badanku dan memakaikanku pakaian baru.
"Tidak."
"Kau akan ikut kelas bersama pasien anak-anak disini. Agar tidak bosan."
"Apa itu semacam kelas motivasi?"
"Mungkin." Suster Yuri melanjutkan membersihkan badanku. Aku tidak menganggunya lagi. Dia membuatku tampil rapih, bersih dan harum walau tidak benar-benar mandi.
Rambutku yang pendek tidak perlu disisir, Suster Yuri hanya merapihkannya saja dan aku bersyukur karena aku benci menyisir rambut kali ini, itu membuat kepalaku berdenyut sakit. Suster Yuri juga pandai mendandaniku, walau hanya sederhana.
"Sebelum bergabung ke kelas, ada sedikit kejutan untukmu." Katanya. Aku yang sudah duduk di kursi roda mengerutkan keningku."Kejutan apa?"
Dalam kebingunganku, Suster Yuri membuka kunci pintu dan membuka pintu. Aku pikir akan ada sesuatu atau seseorang yang akan muncul di sana tapi tidak ada apa-apa.
"Suster Yuri? Aku pikir akan ada sesuatu di sana."Suster Yuri tertawa, "Nanti Jaelin, kita akan pergi menjemput kejutanmu." Suster Yuri mendorong kursi rodaku dari belakang. Kami pergi jauh ke lorong sebelah bagunan lain, lalu pergi ke lantai bawah, Suster Yuri menekan angka 3. Di lantai tiga ini aku tahu kalau ini tempat dimana aku selalu ruti di CT scan seluruh tubuhku untuk mengetahui perkembanganku seminggu setelah aku bangun dari koma. Hari ini hari pertamaku lagi setelah sekian lama ke ruang CT scan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfic[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...