Dia jahat atau baik?
💎💎💎
Aku bangun. Hidungku mencium sesuatu yang wangi, aroma manis tercium membuat perutku keroncongan. Aku turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar, menuruni tangga dan pergi ke dapur. Di sana ada Mr. Kim yang tengah menuangkan kopi ke cangkirnya.
"Mr. Kim?" Aku mengerutkan keningku begitu melihat dua piring berisi pancake yang masih mengepulkan uap.
"Hai, selamat pagi." Dia tersenyum sebelum bibirnya menyesap kopi di cangkir.
"Kau membuat ini?" Aku memandang dengan takjub pancake di meja.
"Ya, duduklah kita sarapan bersama." Dia duduk di kursi aku ikut duduk juga, kursi yang menghadap padanya.
"Aku pikir kau tidak bisa memasak." Kataku.
Mr. Kim hanya tersenyum. "Memang tidak, tapi aku bisa membuat beberapa cemilan."
Aku memicingkan mataku, tidak percaya kalau dia tidak bisa memasak. "Kau bohong."
Mr. Kim mengendikkan bahunya. "Aku sedang tidak berusaha untuk pamer."
"Oya?" Sebelah alisku naik, "Kau buat ini juga sudah pamer." Kataku.
"Sudahlah, makan saja." Mr. Kim menuangkan cangkir berisi madu ke atas pancake miliknya. Setelah selesai dia menawariku madu. "Mau coba?"
Aku menggelengkan kepala, "Aku tidak suka madu. Aku mau cokelat."
"Tidak ada cokelat atau selai apapun di lemari." Aku cemberut, Mr. Kim menghela napas. "Coba dulu ini," dia memotong pancake miliknya yang tadi dilumuri madu dan berusaha menyuapiku yang tidak mau membuka mulut.
"Tidak suka." Aku memalingkan muka. Mr. Kim menekan potongan pancake itu di bibirku.
"Coba dulu Jaelin." Aku membuka mulut dan dia memaksaku memakannya. "Bagus.." katanya.
Rasa madu begitu terasa ketika benda itu masuk mulutku. Aku mengunyah pelan dengan jijik. Aku tidak pernah suka madu, rasanya aneh, terlalu manis dan seperti ada rasa besi yang tertinggal. Rasanya seperti aku mengunyah lebah secara langsung, pantat lebah yang runcing seakan menusuk-nusuk lidahku. Aku segera mengambil air minum, minum dengan banyak tegukkan dan membiarkan sisa makanan yang belum terkunyah itu langsung tertelan.
"Hei pelan-pelan.."
"Uh, jijik. Aku tidak suka madu! Kenapa kau memaksaku memakannya! Dasar payah!!" Aku bediri, dengan langkah yang dihentak aku pergi ke dapur hendak mengambil susu di kulkas. Tapi keadaan kulkan sangat menghawatirkan. "Kenapa tidak ada apapun disini?! Aghh!" Aku banting kulkas.
"Hei, jangan kasar begitu." Mr. Kim menarik kedua tanganku menjauh dari kulkas, "Aku belum belanja apa-apa. Nanti aku belikan kebutuhan dapur, yang penting kau makan dulu dengan benar. Maafkan aku atas pemaksaan madu tadi." Dia membimbingku untuk duduk di kursi meja makan lagi. Dia sedikit merapihkan rambutku, menyelipkannya di kedua belakang telingaku.
"Aku tidak suka madu. Jangan paksa aku memakannya lagi." Ucapku. Aku masih marah, tapi sikap lembutnya membuatku mendingin.
"Oke, akan aku ingat itu baik-baik." Dia duduk lagi, kali ini menjauhkan cangkir madu dari hadapanku. Lalu matanya mengarah padaku lagi. "Kau tidak keberatan hanya makan pancake tanpa toping untuk sekarang? Aku janji akan pergi mengurus isi dapur setelah pulang kerja."
Aku mendesah, terpaksa. "Aku sudah biasa hanya makan nasi dengan nori. Pancake ini aku rasa lebih mewah dari sarapan biasanya. Aku pikir aku tidak apa." Aku meraih pisau dan garpu, mulai memotong pancake dan memakannya. Mr. Kim tersenyum begitu melihatku mengunyah pancake.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...