🌷🌷🌷
Sequel of Mr. Kim
🌷🌷🌷
Final.
.
.
.
'Jaelin? aku sudah mengorbankan semuanya untukmu..'
Namjoon berdiri di depannya dengan pakaian yang sama terakhir kali Jaelin melihatnya. Kemeja putihnya penuh dengan darah dan Jaelin berdiri dengan pistol yang dia arahkan pada Namjoon.
'Pulang bersamaku Jaelin, akan kita besarkan bayinya bersama.'
Jaelin menggeleng dan entah kenapa dia tidak bisa mengontrol gerakan tangannya. Jaelin menarik pelatuk dan pistol di tangannya berbunyi nyaring. Peluru menembus dada Namjoon hingga pria itu tersentak.
'Kenapa kau menembakku Jaelin?'
.
.
Jaelin tersentak bangun, dia tidak sadar telah berteriak membangunkan Taehyung. Jaelin menangis begitu dia sadar dia telah menembak Namjoon malam itu. Tembakkannya membuat Namjoon kehilangan nyawanya, seketika kesedihan dan rasa bersalah datang menghantam Jaelin. Tubuhnya bergetar hebat, tangisannya terisak-isak, Taehyung memeluknya dan menenangkannya walau itu percuma.
Jaelin menyesal telah menembak, dia tidak bisa berpikir jernih dan meraung di pelukan Taehyung. Dia yang membunuh Namjoon. Dia seorang pembunuh. Dia sama jahatnya seperti Namjoon.
"Jaelin? Hei, sadarlah..., Jaelin jangan begini, itu hanya mimpi,, tidak apa. Jangan dipikirkan, Jaelin?" Taehyung tak bisa menghentikan tangisan Jaelin kali ini. Ini sudah tiga hari dan ketiga kalinya Jaelin terbangun dari tidur karena mimpi buruk, berakhir menangis begini. Taehyung tidak bisa bersabar dan membiarkan ini terus terjadi. Psikis Jaelin terganggu akibat kejadia malam itu. Emosinya labil, apalagi dia tengah mengandung besar, usia kandungan tua. Ini beban yang berat bagi Jaelin. Seharusnya Taehyung bawa dia ke psikiater untuk membantu mengatasi traumanya.
"Jaelin lihat aku.." Taehyung memaksa Jaelin untuk menatapnya. "Kau tidak bersalah, kau hanya berusaha untuk melindungi dirimu. Kau tidak berniat menembaknya hingga dia mati. Kau hanya berusaha untuk melindungi dirimu dan bayimu." Jaelin berhenti terisak, dia tidak tahu bagaimana Taehyung bisa tahu.
"Hanya aku yang tahu hal ini." Kata Taehyung lagi. "Kau bukan seorang pembunuh. Kau tidak membunuhnya. Kemalangan Namjoon sendiri yang telah merengut nyawanya. Tuhan murka padanya jadi dia menghukumnya. Tuhan sendiri yang menghukum Namjoon." Taehyung berhasil membuat Jaelin tenang. Dia mengecup kening Jaelin dan berbisik, "Walau kau tidak menembaknya, Namjoon tetap akan meninggal. Tembakan Heyeon tepat melukai Jantungnya. Heyeon terlatih mengunakan senjata, dia telah melatih dirinya sendiri selama ini untuk menembak Namjoon. Ini telah direncanakan Heyeon, dia telah berniat membunuh Namjoon. Jadi, tembakanmu tidak mempengaruhi apapun,"
Jaelin mencari kebohongan dari mata Taehyung namun dia tidak menemukannya. "Be-benarkah?" Jaelin tidak percaya kalau ternyata Heyeon berniat membunuh Namjoon.
"Pengacaraku memaksa Heyeon untuk mengaku, agar kami bisa membantunya. Heyeon hanya berusaha untuk melindungi dirinya sendiri. Bukan berarti dia seorang pembunuh." Kata Taehyung. "Karena itulah pengacaraku membantunya memberikan alibi."
"Tapi, Heyeon eonni bukan orang jahat." Kata Jaelin.
"Benar. Begitupula kau Jaelin. Kau bukan seorang pembunuh. Sama seperti Heyeon, kau hanya berusaha untuk melindungi diri." Ucap Taehyung. "Tapi, jelas kau tidak punya niatan membunuh seperti Heyeon. Tuhan menghukum Namjoon atas semua perbuatannya padamu lewat Heyeon. Kau mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfic[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...