Hai, i miss you all.
Here, Mr. Kim comeback.
And don't hate me about this oke?
Ps. I love you all~ ♡♡Send me lots much love 💜
🌷🌷🌷
Sequel of Mr. Kim
🌷🌷🌷
Bab 33
.
.
.
"Taehyung-ssi, terimakasih atas semuanya. Maafkan aku telah membawamu pada hal mengerikan ini. Aku menyayangimu." Aku menunduk untuk mencium keningnya.
Saat itulah aku mendengar suara pecahan kaca dan suara tembakan berkali-kali.Gerbang depan terbuka secara kasar, aku menoleh dan menemukan banyak pria berpakaian hitam-hitam dengan pistol di tangannya berjalan masuk terburu-buru sambil menembakkan pistol. Aku menunduk melindungi Taehyung. Ada satu orang pria yang menghampiri kami.
"Kami akan membawa kalian ke tempat aman." Katanya, lalu dua orang pria lain membantu membawa Taehyung.
"Kalian siapa?" Tanyaku.
"Tuan Seokjin memperkerjakan kami. Jangan khawatir.." katanya.
Walau aku sempat bingung, aku tetap bersyukur Dokter Seokjin membantu kami.
Satu anak buah Namjoon menarik lenganku. Si pria bertopi yang menunyunku melawan dan memukulnya, lepaslah lenganku dari tangan anak buah Namjoon. Aku melihat tato disela-sela pergelangan tangan si pria bertopi. Dokter Seokjin mungkin memperkerjakan satu kelompok gengster, atau satu kelompok mafia. Aku tidak habis pikir, Dokter Seokjin mempunyai koneksi pada orang-orang pekerja kasar seperti mereka. Aku tahu mereka bukan dari kepolisian atau FBI. Mereka mungkin pembunuh bayaran.
Cara berkelahi pria bertopi dan teman-temannya itu kotor. Mereka menembak dan membunuh anak buah Namjoon dengan tanpa rasa bersalah. Tidak seperti polisi yang banyak aturan ketika hendak menembak, mereka tidak punya aturan seperti itu. Aku mencicit dan berusaha menghindar dari orang-orang yang tengah berkelahi. Si pria bertopi kembali padaku, dia melindungiku. "Ayo kita harus cepat keluar dari sini." Ketika dia berbicara, aku seperti mengenal suaranya. Tapi itu mungkin perasaanku saja. Si pria bertopi menuntunku.
Kami berjalan keluar dari gudang dengan banyak usaha. Si pria menusuk beberapa anak buah Namjoon yang menghalangi dengan belati yang dia bawa di balik ikat pingangnya.Kami berhasil keluar dari gudang. Ternyata gudang ini berada tepat di depan dermaga. Di depan kami ada lautan yang tidak begitu berombak, Angin laut bertiup menerbangkan helaian rambutku. Bau garam laut tercium mendominasi. Aku tidak tahu ini di mana, yang pasti jauh sekali dari rumah kami.
Aku melirik ke belakang, pada Namjoon dan Zitao yang sedang sibuk berkelahi, amunisi pistol mereka sepertinya sudah habis. Begitu pula anak buah Namjoon yang sedang mencoba menghabisi sebanyak mungkin penolong kami.
"Jangan lihat ke belakang.." kata pria yang menuntunku. Dia memakai masker, aku tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya. Tapi sepertinya aku pernah melihat bola mata yang seperti itu.
Kami dikejar beberapa anak buah Namjoon lagi, "Kau berlarilah ke ujung jalan sana, di sana ada mobil kami, sembunyilah di sana." dengan terpaksa pria bertopi itu melepaskanku dan menahan beberapa anak buah Namjoon.
Si pria bertopi melawan mereka dengan dua belati di tangannya. Si pria bertopi berlari dan melompat pada tubuh salah satu anak buah Namjoon, belati ditancapkan dan dicabut dengan cepat di leher anak buah Namjoon. Dari luka lehernya memancar darah segar. Aku menutup mulutku dan berusaha untuk tidak muntah melihatnya. Kepalaku pening berputar-putar, kejadian ini tidak pernah terbayangkan olehku akan terjadi secara nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...