'Apa... aku mengenalmu?'
💎💎💎
Aku sadar jika kepalaku tidak baik-baik saja. Pada akhirnya aku tahu kalau kepalaku mengalami cedera yang cukup serius, dokter menyebutnya trauma otak berat. Sudah dilakukan operasi, hanya memerlukan tindakan pemeriksaan setiap waktu. Sisa dari hasil operasi memar otak salah satunya adalah sakit kepala yang sering aku alami akhir-akhir ini. Miris sekali, aku pikir aku baik-baik saja, ternyata bekas operasinya ada di belakang telinga kiriku membentang mengerikan. Aku juga baru sadar di tempat luka bekas operasi, aku hanya bisa merasakan kulit kepala dengan rambut menyembul malu-malu. Aku tidak sanggup melihat gaya rambut undercur baruku di sebelah kiri, pasti terlihat seperti salah satu lakon wanita di Hunger Game. Seperempat potongan under cut.
Malam hari itu berbeda dengan malam sebelumnya. Ketika aku setengah sadar bangun dari tidur, aku merasakan kehadiran seseorang di sebelahku. Bibi setiap menginap pasti akan tidur di sofa tanpa mengangguku. Kalau ini berbeda, seseorang itu menunduk mencium bibirku dengan pelan dan penuh kehati-hatian. Aku bisa tahu dia siapa dari caranya menciumku.
"Maafkan aku Jaelin, aku pantas dihukum karena telah membiarkan orang lain menyakitimu seperti ini."
Aku tidak ingin membuka mataku, aku biarkan saja Namjoon mengira aku tidur pulas.Namjoon tidak mengatakan apapun lagi, dia hanya mencium keningku sebelum beranjak pergi. Aku membuka mataku dan melihat punggungnya yang lebar. Aku memang membencinya, tapi aku juga merindukan lengannya merengkuhku.
*
Seminggu berikutnya seorang polisi mendatangiku atas ijin dari dokter Seokjin, selama ini dia dokter yang menanganiku. Dokter Seokjin ikut hadir ketika polisi bernama Dongguk menanyaiku. Di ruangan ini hanya ada kami bertiga, aku sudah bisa sedikit duduk di ranjang dan menyandar punggung di bantal.
Aku ditanyai mengenai peristiwa yang terjadi, aku menjawabnya, mengatakan bahwa aku tidak mengingat seluruhnya. Tiba-tiba aku teringat kata-kata Mina untuk tidak mengatakan apapun pengenai penyerangan Jungkook, tapi aku tidak mau berbohong. Tidak setelah Namjoon mendatangiku, Namjoon tidak bersalah untuk kasus ini, yang bersalah adalah Jungkook karena gara-gara dia kami mengalami kecelakaan. Gara-gara Jungkook aku tidak bisa berjalan.
Walau aku sadar, jauh dari itu, ini semua karena Namjoon. Jika saja Namjoon tidak mengusik Jungkook atau Yoongi, Jungkook tidak akan melakukan hal ini.
Untuk sekarang, biarlah Jungkook menerima resiko apa yang telah diperbuatnya. Aku yakin Jungkook orang baik, dia tidak melakukan ini tanpa alasan yang kuat. Agar Jungkook kembali menjadi orang baik, dia perlu menyesali keputusaannya menyerang mobil yang Namjoon kendarai bersamaku. Jungkook harus menerima hukuman untuk kasus ini.Aku mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada detektif, aku benar-benar menceritakan semuanya dari awal. Dimulai dari aku yang mabuk laut saat perjalanan pulang, kemudian mengenai percakapanku dengan Namjoon ketika di mobil yang berisi permintaan maaf karena aku telah meropotkannya karena muntah di kapal. Lalu kejadian mobil silver-dengan pengemudi mobil bertato pada bagian tangan kanannya- dengan sengaja menubruk kami berkali-kali (aku mengatakan kecurigaanku, aku katakan jika aku mengenal si pengemudi, dia Jungkook).
"Kenapa kau bisa berpikir itu dia?" Ketika polisi bertanya begitu langsung menjawab dengan yakin.
"Aku tidak tahu apa motifnya, aku hanya menebaknya karena Jungkook punya tato yang sama di tangan kanannya. Aku berkenalan dengannya ketika di pantai, terjadi secara tidak sengaja." Aku hanya bisa memberinya informasi secukupnya. "Mungkin kau bisa menyelidikinya." Kataku dengan pandangan penuh harap.
Dongguk mencatatnya di buku catatan yang dia bawa. "Kau tahu nama lengkapnya? Seperti apa wajahnya?"
Aku menjelaskan semua mengenai Jungkook. Aku tidak mengatakan kalau Jungkook adalah adiknya Yoongi, itu akan menambah rumit permasalahan. Aku pikir informasi ini akan membuat Jungkook menjadi tersangka utama dan Namjoon akan terbebas dari gelar sementaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...