🌷Sequel Bab 32 | 監禁と苦しみ。(Kankin to kurushimi) - imprisonment and suffering.

251 45 13
                                    

🌷🌷🌷

Sequel of Mr. Kim

🌷🌷🌷

Bab 32

.

.

.

Aku terbangun di sebuah ranjang di ruangan gelap. Aku merasa sesak dan pusing, aku hendak bangun tapi tidak bisa, kaki dan tanganku di ikat. Lalu lampu tetiba menyala, ada beberapa orang berpakaian biru dengan penutup kepala dan masker. Aku melihat sekeliling dan baru menyadari kalau ini adalah ruang operasi.

"Kenapa aku di sini?" Tanyaku. Aku berpakaian biru pasien hanya saja aku dapat melihat perut besarku terekspos.
"Apa yang akan kalian lakukan?"

"Dia sadar, beri anastesi, tutupi perutnya dari pasien." Ujar salah satunya.

Lalu, satu suster menyuntikkan sesuatu ke infusan. Satu orang lagi menutup tirai sehingga aku tidak bisa melihat perutku sendiri.

"Tidak, tidak jangan! Belum waktunya. Usia kandunganku baru 8 bulan!"

"Bayimu tidak akan selamat, kau harus merelakannya." Ujar suster yang memberiku sutikan.

"Tidak suster! Kumohon! Jangan! Jangan.."
Aku tidak ingat kenapa aku ada di sini. Terakhir kali aku ingat ada yang membawaku pergi dari rumah. Seorang wanita yang mengaku membawaku atas suruhan seseorang.

Aku merasakan benda tajam mengiris perutku, "Tidak! Jangan keluarkan bayiku! Jangan! Jangan kumohon!!"

.
.
.
.

Aku tersentak.

Terbangun dari mimpi buruk dan bernapas dengan rakus.

"Ha, kau bangun juga."

Aku melirik dua orang pria yang tengah berdiri di depanku di kejauhan. Aku tidak dapat mengenalinya, di sini gelap, mereka berdiri jauh dari sumber cahaya.

Aku berusaha bergerak namun tidak bisa. Kaki dan tanganku diikat di kursi yang aku duduki.

"Kenapa kalian melakukan ini padaku?" Tanyaku.
Aku melirik sekeliling, ruangan ini luas sekali, terlihat tidak terurus, seperti sebuah gudang yang berisi berbagai macam peralatan pabrik.

"Seharusnya kau jadi anak baik yang penurut." Satu orang berjalan menghampiriku.

"Zitao?" Aku sudah menduganya.

Satu orang lagi duduk di sofa di kejauhan, tidak menghampiriku, melainkan dia hanya memperhatikanku sambil menghisap rokoknya.

"Apa itu kau? Kim Namjoon?" Aku menatap lurus pada pria yang tengah duduk di sofa.
Ada tawa yang menjawab pertanyaanku. Tawa yang sudah jelas hanya miliknya.
"Katamu kau tidak akan mengangguku, katamu kau sudah tidak peduli lagi denganku. Kenapa kau begini lagi?!"

Zitao menghalangi pandanganku pada sosok Namjoon yang tidak terganggu dengan pertanyaanku. Aku melirik tajam pada Zitao.
"Kau tahu aku Zitao, kau tahu apa yang Namjoon lakukan padaku selama ini. Kau tahu itu! Kenapa kau tega melakukan ini padaku?!"

Zitao menelphone seseorang, dia membiarkan mengubah suaranya menjadi loadspeaker. Aku tahu siapa yang dia telphone.
"Tidak, jangan telphone dia. Dia tidak ada hubungannya dengan ini semua."

Panggilan pertama gagal, siapapun yang ditelphone Zitao tidak mengangkatnya.

"Zitao, please. Jangan libatkan dia." Kataku, aku memelas padanya. Namun Zitao tidak menunjukkan rasa kasihan atau kepedulian. "Zitao, kau tahu kejahatan apa yang sudah Namjoon lakukan padaku. Tolong, jangan begini."

✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang