Aku dan Jimin pikir dia seorang pria kaya yang aneh.
💎💎💎
Jimin mengerutkan keningnya, "Kenapa tiba-tiba mau menginap?"
"Aku rindu ibumu." Senyumanku yang kelewat lebar membuatnya ikut tersenyum.
"Ibu dan adikku pasti senang." Adik Jimin memang menyukaiku. Dia akan selalu datang ke kamar tamu hanya agar tidur bersamaku. Adik Jimin laki-laki, baru empat tahun umurnya dan aku suka sekali pada anak manis seperti Jihon.
Ketika kami duduk di halte menunggui bis, sekilas aku seperti melihat Mr. Kim di dalam mobil Hyundai hitam keluaran terbarunya. "Gila. Sudah pasti dia kaya."
"Siapa?" tanya Jimin.
"Mr. Kim, yang menyewa kamarku, tadi dia melintas pakai Hyundai hitam keluaran terbaru." Aku menunjuk mobil yang sudah jauh menembus jalanan ramai.
"Aneh sekali, kenapa dia menyewa kamar di rumahmu kalau dia mampu membeli mobil mahal begitu." Kata Jimin.
"Benar, aneh sekali."
***
Esok harinya setelah bel pulang berbunyi aku dan Jimin berjalan pulang, di depan gerbang sekolahku ada Mr. Kim yang tengah duduk di kap mobilnya.
"Dia Mr. Kim, mau apa kesini?" Jimin melihat dengan kerutan di keningnya.
"Mana aku tahu." Kataku.
Namun, Mr. Kim berjalan kearah kami yang saling bergandengan. "Jaelin, ibumu mencarimu dari kemarin. Kemana saja? Kenapa tidak pulang?"
Aku menaikan sebelah alisku, "Ibuku tidak pernah peduli aku pulang atau tidak. Jangan berbohong Mr. Kim."
Wajahnya sedikit terkejut, dia menghela napas. "Apa dia pacarmu?"
Aku melirik Jimin yang sama melirikku. "Iya, kau tidak lihat kami begitu mesra?"
"Dasar bocah. Ayo, kau pulang denganku tuan Putri, dan kau Jimin, segera pulang ke rumahmu." Mr. Kim membukakan pintu mobilnya untukku, dia tadi sempat memanggilku tuan putri, wajahku memerah hanya karena panggilan manisnya. Jimin tidak pernah memanggilku begitu.
"Kau akan membawanya kemana?" Jimin menarik tanganku, ia enggan aku pergi.
"Pulang ke rumahku. Tenang saja, aku tidak akan selingkuh darimu." Kataku aku kecup pipi Jimin sebelum berjalan riang masuk ke dalam mobilnya yang keren.
"Bye-bye Jiminie, hati-hati di jalan~." Aku melambai ketika mobil telah melaju menjauhi Jimin yang setengah tidak rela aku pergi."Oke, sekarang antarkan aku ke restoran. Aku lapar, belum makan. Aku tidak bawa uang bekal, tidak ada makan siang atau sore di sekolah. Jadi, traktir aku. Aku yakin kau orang kaya, Tuan. Jangan bohong padaku." Aku melirik Mr. Kim yang menyetir dengan gaya yang keren.
"Kau tahu aku kaya?" dia menaikan sebelah alisnya.
"Jam tanganmu rolex, mobilmu Hyundai keluaran terbaru, sepatumu Gucci, Jasmu terlihat mahal dan aku tahu mantan dosen akan selalu kaya. Kau juga seorang direktur." Aku menunjuk kacamatanya yang selalu dia pakai kemana-mana. "Apa saat kencing kau pakai kacamata juga?"
Pertanyaanku yang konyol membuatnya tertawa. "Kenapa bertanya seperti itu?"
"Kau selalu pakai kacamatamu, kemana-mana." Aku terkekeh ketika dia menggeleng.
"Apa aku harus menjawabnya?"
"Iya. Aku penasaran. Apa saat buang air besar kau masih pakai kacamata?" aku terkekeh begitu pertanyaanku yang ini aku lontarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...