🌼🌼🌼
Sequel of Mr. Kim
🌼🌼🌼
Bab 3
.
.
.
Esok harinya Haruki dan Yamada sudah sibuk di toko bunga. Ada banyak pesanan yang dibutuhkan untuk festival. Aku inginya membantu, tapi Haruki menyuruhku untuk menemani Namjoon saja. Jadi, pagi ini aku dan Namjoon pergi jalan-jalan di sekitar kota. Pergi ke cafe sekedar sarapan sambil mengobrol.
Namjoon berpakaian kelewat muda. Celana cargo, kaos oversize warna abu-abu polos. Aku melirik pakaianku, dress mini untuk musim panas buatan Haruki dan tas kecil yang kupakai pun buatan tangan ajaibnya. Namjoon menyukai pakaianku, katanya ini cocok untukku. Pakaiannya juga, sangat cocok untuknya.
Setelah di cafe, aku baru ingat kalau pagi ini aku sudah janji akan menonton penampilan Ryuta di pembukaan acara festival. Aku sekalian ajak saja Namjoon untuk pergi ke sana, tidak akan apa-apa karena kami hanya akan menonton penampilan band Ryuta. Akan aku pastikan kalau Ryuta melihatku menontonnya dan setelah itu aku akan mengajak Namjoon untuk pergi, berharap mereka tidak bertemu satu-sama lain.
Aku mengunjungi stand kopi, memesan dua ice kopi untuk aku dan Namjoon yang dengan sabar mengikuti kemauanku untuk datang ke sini. Lalu, kami pergi ke lapangan yang sudah dipenuhi penonton. Aku mencari-cari tempat yang agak kosong tapi ingin dekat panggung agar Ryuta melihatku hadir. "Aku ingin nonton agak dekat di panggung." Keluhku ketika Namjoon menarikku untuk tidak pindah tempat.
"Untuk apa? Di depan penuh sesak, di sini saja. Dari sini panggung masih kelihatan." Katanya.
"Tidak mau, aku maunya di dekat panggung. Di sini tidak kelihatan jelas." Aku menarik sebelah tangan Namjoon untuk ikut berjalan membelah kerumunan untuk sampai agak di depan panggung. Aku berhenti di tengah-tengah kerumunan yang tidak terlalu padat.
"Maaf, apa band sudah tampil?" Aku bertanya pada salah satu orang disana."Maksudmu band yang mana? Ada banyak band yang tampil hari ini." Perempuan itu menjawab dengan suara agak keras. Mungkin, dia kira aku tidak bisa mendengarnya.
"Terimakasih.." aku sudahi saja percakapannya. Perempuan yang pakai eyeliner tebal itu mengatakan tak masalah.
"Kau menunggu pertunjukan band?" Namjoon di sampingku bertanya setelah dia menyesap kopi disedotan. Aku kesal, kenapa hari ini Namjoon terlihat seperti berumur pertengahan dua puluhan. Dia menawan dan perempuan di sekeliling kami menoleh dua atau tiga kali padanya sambil berbisik atau tersenyum menyapa Namjoon yang tidak tertarik pada siapapun.
Aku mengangguk, "Iya, salah satu temanku tampil. Aku harus melihatnya sebagai tanda kalau aku mendukungnya." Daripada menyembunyikan Ryuta, aku pikir lebih baik aku tidak menyembunyikan apapun pada Namjoon kalau aku masih mau hidup tenang. Aku telah belajar dari kesalahanku dulu.
"Apa dia laki-laki?"
Aku menoleh pada Namjoon, "Iya." mencoba menjadi anak lugu untuknya.
"Pantas saja." Keluhnya. Dia hendak pergi.
"Jangan pergi," kataku. "Dia hanya temanku."
"Aku hanya mau buang sampah, nanti kesini lagi." Dia pergi dengan mudah karena semua perempuan di sekelilingnya membuka jalan untuknya.
Aku pikir dia kesal. Lagu berhenti dan diganti personil dari band lain. Aku melihat Ryuta dan teman-teman satu bandnya keluar dari balik panggung, sorak sorai penonton begitu ramai ketika mereka muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...