🌼🌼🌼
Sequel of Mr. Kim
🌼🌼🌼
Bab 2
.
.
.
Haruki menutup toko dan pergi berbelanja kebutuhan makanan untuk menyambut Namjoon. Yamada pergi ke kebun untuk memetik buah-buahan dan sayuran matang untuk menambah bahan makanan sedangkan aku beres-beres rumah. Menyapu, membersihkan debu, mengepel, dan menyiapkan satu kamar tamu untuk dipakai Namjoon.
Begitu Haruki pulang kami mulai menyiapkan masakan. Yamada memotong bahan makanan, Haruki memasak di kompor, dan aku mencuci sayur serta peralatan bekas memasak. Kalau dihitung-hitung, Namjoon mungkin masih berada di pesawat. Tapi kami masih sibuk sampai malam harinya, kecuali Yamada yang sudah beristirahat.
Aku pergi mandi sementara Haruki membereskan sisa perang kami di dapur. Yamada ada di kamarnya, dia sudah makan dan melupakan kenyataan kalau Namjoon akan datang. Penyakit lupanya kambuh ketika dia memotong wortel. Haruki langsung membimbing Yamada ke kamarnya dan menyuruhnya beristirahat.
Kadang aku merasa kasihan pada Haruki dan Yamada.Namjoon tiba pada pukul delapan malam. Aku menyambutnya di belakang pintu yang terbuka dan Haruki di luar gerbang sambil membungkuk memberi hormat. Beruntungnya rumah kami agak jauh dari rumah warga lain sehingga tidak ada tetangga yang akan curiga.
Namjoon tampak sangat tampan sekali, wajahnya lebih muda dari usianya. Rambutnya dipotong rapih dengan model berbeda dari dulu. Pakaiannya selalu rapih, sepatunya selalu mengkilap. Ada senyuman rindu yang dilayangkan Namjoon. Tapi dia hanya memelukku tanpa ciuman.
"Selamat datang, kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya?" Kataku.
Namjoon mengusak rambutku, "Kejutan, mumpung ada libur." Ucapnya. Tidak ada kesan berlebihan, Namjoon mungkin hanya sekedar berkunjung. "Di mana Yamada?"
"Dia sudah tidur, penyakitnya kambuh." Jawabku.
Namjoon hanya mengangguk. Dia berjalan ke dalam rumah seakan-akan rumah ini miliknya. Haruki berjalan mendekat padaku. "Antar dia ke kamarnya, aku akan menyiapkan makan malam. Sesudah itu aku akan pergi ke studio, aku tidak akan menganggu kalian."
"Terimakasih." Ucapku.
Haruki memang selalu seperti itu, dia bekerja profesional jika di depan Namjoon. Tidak banyak ikut campur dan lebih banyak menyingkir menjauhi kami. Lain lagi dengan Yamada, dia selalu lupa.Aku mengekori Namjoon sampai ke kamarnya. Namjoon tengah membuka jasnya, dasi dan beberapa kancing teratas kemejanya. "Perlu aku siapkan air hangat?" Tanyaku.
"Ya, aku akan mandi sebelum makan malam." Ekspresi wajah Namjoon terlihat dingin sekali, apa dia sedang ada masalah?
"Oke," aku pergi ke kamar mandi di dalam kamar, menyiapkan air hangat untuknya. Aku keluar dengan satu handuk, memberikannya pada Namjoon.
"Terimakasih," dia sudah membuka kemejanya. Setengah telanjang dan badanya masih bagus dipandang. "Tunggu di luar saja," katanya.
Aku mengangguk dan pergi dari kamarnya. Mungkin, suasana hatinya sedang bermasalah. Jadi aku tidak akan merecokinya lagi. Aku pergi ke dapur mendekat pada Haruki yang sedang menata piring di meja.
"Moodnya sedang tidak bagus." Kataku.Haruki melirikku, "Mungki dia kelelahan, kudengar setelah selesai bekerja dia langsung pergi ke sini."
"Khas Namjoon sekali." Cibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...