Aku perlu bantuan..
💎💎💎
"Bukannya kamu adiknya Namjoon? Kenapa ada disini?"
Aku ingat, dia Yoongi, teman Namjoon yang tingkahnya agak aneh ketika pertama kali melihatku.
Yoongi berjalan mendekat ketika aku tidak menjawabnya. "Hei, kau ini perempuan panggilan atau apa. Kenapa tiba-tiba ada di rumah orang lain?" Aku menggeleng, Yoongi berjalan mendekat padaku. "Kau bisa bicara tidak?"
"Ju-jungkook membawaku kesini." Kali pertama aku takut pada seorang lelaki. Yoongi orang yang tidak ramah.
"Ck, kenapa dia bisa membawamu kesini?" Yoongi merogoh saku jaketnya dan dia menelphone seseorang. Aku tebak itu Jungkook.
"Jungkook! Kenapa kau membawa adik Namjoon ke studiomu? Kau ingin mencari masalah dengannya?! Cepat pulang dan jelaskan padaku apa yang kau lakukan dengannya?!" Yoongi mendelik padaku, dia marah, "Aku tidak mau tahu, aku tidak mau punya urusan dengan Namjoon, cepat pulanglah brengsek!" Dia melirikku lagi.
"Apa kau benar adiknya Namjoon?" Aku menjawab dengan gelengan, "Jadi, kau siapanya Namjoon?"
Aku juga tidak tahu. Aku tidak menjawabnya.
"Sudahlah, apapun itu kalau urusannya dengan Namjoon adikku bisa mati. Kau jangan menyusahkan Jungkook, pulanglah dan kembalilah pada Namjoon tanpa libatkan kami."
***
Aku masih ingat kata-kata Yoongi, aku tidak mau nasib Jungkook sama seperti Jimin. Jadi aku mengambil keputusan untuk keluar dari flat Jungkook. Aku titip ucapan terimakasihku untuk Jungkook pada Yoongi, juga beberapa kata yang aku tulis di secarik kertas untuknya. Yoongi menganggap aku aneh dan menyusahkan, tapi dia biarkan aku menulis surat.
Aku berjalan kaki menelusuri jalan yang aku pikir pernah aku lewati. Aku pakai sandal, juga pakai kaos dan celana piama milik Jungkook. Aku tidak bisa menemukan bajuku, Jungkook mungkin membawanya ke laundry.
Entah bagaimana aku sampai di depan rumah inap Namjoon setelah satu jam jalan kaki dan bertanya-tanya mengenai jalan pada orang-orang. Rumahnya terlihat kosong, aku memberanikan diri masuk ke dalam rumah karena tidak terlihat Namjoon atau Mina dimana pun. Aku tidak tahu lagi harus kemana, pada akhirnya aku kembali pada Namjoon. Sialan, aku muak dengan hidupku.
Pintunya tidak dikunci jadi aku bisa masuk ke dalam rumah dan setengah berlari ke lantai dua untuk segera masuk ke kamarku.
"Jaelin, dari mana saja kamu?"
Di dalam kamarku ternyata ada Mina yang sedang membereskan isian lemari. "Kau membuatku khawatir, aku pikir kau kenapa-kenapa karena tiba-tiba menghilang."
"Apa yang kau lakukan?" Alih-alih menjawabnya aku balas bertanya apa yang sedang Mina lakukan.
"Aku membawakanmu pakaian baru. Namjoon berencana untuk memperpanjang liburan." Dia tersenyum, wajah itu ramah tapi aku tidak suka.
"Kemana Namjoon?"
"Jaelin, kau keringatan, duduklah akan kubawakan air minum." Di hendak pergi tapi aku menarik lengannya dengan kasar.
"Kemana Namjoon? Apa dia tidak mencariku??"
Mina tersenyum, "Namjoon sedang bertemu dengan para kolega, ada metting yang harus dia lakukan dengan para pemegang saham. Dia tentu mencarimu, tapi aku berbohong mengatakan padanya kalau kau masih tertidur dan pintu kamarmu masih dikunci. Aku takut kalau dia tahu kau menghilang rapatnya akan dibatalkan dan itu tidaklah bagus untuk perusahaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...