Itu rahasia kami.
💎💎💎
Aku bangun dengan rasa pegal luar biasa. Mr. Kim masih tidur di sampingku dengan wajah damai yang menyebalkan untukku. Aku dipakaikannya kaos miliknya dan celana dalamku, sepatuku sudah tanggal. Aku mencoba duduk diranjang tapi sakit. Sakitnya melebihi pertama kalinya ketika aku dengan Jimin. Mr. Kim melakukannya seperti aku anak berpengalaman.
Aku memilih memunggunginya dan menangis. Agaknya menyesali apa yang aku lakukan.
"Hei?" Mr. Kim mendengar isak tangisku, dia memelukku dari belakang. "Jangan menangis.."
Aku mengenyahkan tangannya yang memelukku, "Kau marah padaku?" tanya dia.
Sudah pasti aku marah padanya.
"Aku membencimu.""Jangan membenciku. Jae, hei? Apa masih sakit?" dia bertanya ketika aku meringis.
"Tentu saja sakit! Bodoh!!" aku berteriak di depan wajahnya, dan mengubur diri di dalam selimbut.
Mr. Kim bangun dari tempat tidur, dia mungkin pergi ke kamar mandi. Selimbutku ditarik lepas, Mr. Kim berdiri bertelanjang dada di samping ranjang, dia menunduk untuk meraihku di lengannya. Aku dia gendong, membawaku ke kamar mandi dan menaruhku di dalam bathub. "Lepas pakaianmu, aku akan memandikanmu."
Aku menoleh kesal padanya, "Tidak mau!"
Mr. Kim membuka pakaianku dengan paksa dan dia mengisi bathub dengan air hangat. Aku diam saja tanpa menatap pada Mr. Kim yang sibuk memberi sabun cair ke dalam bathub dan mencampurkannya. Buih-buih menutupi permukaan air, aku duduk diam mengubur diri di air tanpa mau bicara padanya. Dia mengeramasiku, dengan air dan shampoo beraroma strawberry. Wajahku dia lap dengan tangannya, mengossok pelan bagian-bagian wajahku. Ketika hendak mengosok daguku, aku mengigit jarinya.
"Aw, Jae~" dia menarik tangannya, aku tertawa saja. Mungkin nanti jari sialan itu akan jadi membiru, rasakan saja.
Mr. Kim terkekeh, dia sepertinya tidak keberatan aku gigit semua jarinya karena hanya agar lihat aku tertawa. "Aku senang moodmu kembali."
Dia menarik lenganku dan mengosokkan sponge berbuih sabun ke tanganku dan punggungku. Sisanya aku yang lakukan sendiri karena Mr. Kim sibuk mengurus dirinya yang basah kuyup akibat dari hasil tangan jahilku yang melemparinya dengan air.
Aku menoleh ke area shower, dia sedang mandi. Aku dengan cepat membersihkan diri dan memakai handuk kimono. Pergi dari kamar mandi dan mencari sesuatu di dalam lemari. Ada sepasang piyama tidur dan handuk, tidak ada pakaian lain. Aku pungut pakaianku di lantai tapi tidak memakainya kembali. Bau. Aku tidak suka.
"Aku sudah menelphone tukang laundry, mereka akan kesini sebentar lagi sambil bawa pakaian baru untuk kita." Mr. Kim yang telah selesai mandi dan memakai handuk yang sama denganku itu masih terlihat menyebalkan.
Bel menyala dan dia membuka pintunya. Seorang pelayan dengan meja dorong terlihat dari celah badan Mr. Kim yang tinggi. Mr. Kim membiarkan pelayan itu pergi meninggalkan meja dorong di depan pintu. Dia membawanya masuk, "Ini sarapan, kita bisa makan dulu sambil menunggu baju." Mr. Kim menyiapkan segalanya. Aku hanya berdiri di depan cermin sambil memperhatikannya yang menata piring di meja.
"Ayo, duduklah."
Aku duduk di kursi satu-satunya yang tersisa. Rambutku yang aku gulung pakai handuk gerasa berat di kepala. Mr. Kim menuangkan teh ke cangkirku dan cangkir miliknya. "Ini teh hijau, bagus untuk kulitmu." Dia menyesap teh yang masih mengepulkan uap.
Aku minum teh dengan pelan, sedikit karena aku lebih ingin makan kebab roti dengan kare di mangkuk lain. Ada salad sayur dan kentang goreng di mangkuk lainnya. Aku makan dengan tenang tanpa bicara apapun. Diamnya aku membuat Mr. Kim juga diam. Dia mungkin merasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya padaku. Wajahnya itu ada kecemasan dan kekhawatiran di matanya yang hitam kelam. Bel lain berbunyi, dan tukang laundry datang dengan dua kantong besar di tangannya. Aku memalingkan muka ke makanan begitu tukang laundry itu melihatku, Mr. Kim berterimakasih setelah membayar dan menutup pintu dengan cepat. Aku mengunyah kebab keduaku begitu Mr. Kim memberiku satu kantong besar berisi pakaian baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mr. Kim || Kim Namjoon (RM) Fanfic AU
Fanfiction[Bahasa Indonesia] - TAMAT. Follow me for complete story. Summary: Ada seorang pria dewasa yang menyewa kamar tamu di rumahku. Ibuku yang mata duitan itu menyewakannya karena dia butuh uang. Mungkin kami butuh uang. Pria dewasa ini mengaku seorang m...