"Dai, gue mau susu," jawab Kelvan yang langsung mendapat pelototan dari Daia.
PLAK!
Dengan refleks, Daia memukul kepala Kelvan cukup keras, membuat lelaki itu meringis kesakitan seraya memegangi kepalanya yang menjadi sasaran empuk tangan jahanam Daia.
"GILA LO VAN! JAUH-JAUH LO! DASAR MESUM!" ucap Daia sedikit berteriak.
Daia tak menyangka, Kelvan adalah lelaki yang cukup mesum ternyata. Padahal lelaki itu tahu bahwa pernikahan mereka hanya pernikahan pura-pura. Bisa-bisanya Kelvan meminta susu darinya, sungguh terlalu!
"Maksud lo apa sih Dai?!" tanya Kelvan tak terima.
"Harusnya gue yang nanya begitu! Ngapain lo minta susu gue? Apa maksud lo hah?" balas Daia tak kalah sewot.
Kelvan yang mendengar itu langsung membuka mulutnya lebar-lebar. Ia sangat tak menyangka bahwa Daia salah paham dengan perkataannya.
"Gue bukan minta susu lo Dai! Gue minta susu sapi full cream yang biasa gue minum!" jawab Kelvan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Daia sempat terkejut begitu mendengar ucapan Kelvan. Namun ia kembali bersuara. "Tapi kenapa tatapan lo mesum begitu? Kenapa lo liatin gue dari ujung rambut sampe ujung kaki? Nggak usah ngeles deh lo!"
"Ngapain juga gue minta susu lo yang tepos itu? Jangan berharap lebih ya Daia bubuk deterjen! Seorang Kelvan nggak akan pernah ngelirik apa lagi nyentuh susu tepos lo itu!" sambung Kelvan dengan santainya.
"Dan ya, kenapa gue ngelirik lo tadi? Mata gue agak keganggu ngeliat muka dempul lo sama pakaian lo. Lo mau ke mana emang? Manggung? Mending sekarang lo mandi sebelum mata gue rabun ngeliat penampakan lo!"
Daia benar-benar tertohok dengan ucapan lelaki itu. Apa tadi katanya? Tepos? Sial! Harga diri Daia cukup terluka setelah mendengar fitnah yang keji itu.
Dengan raut wajah kesal, Daia segera bangkit berdiri dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi. Ia menutup pintu kamar mandi dengan cukup keras, membuat Kelvan terperanjat kaget.
"Hahaha kesel banget dia keknya," ucap Kelvan sambil tertawa puas.
•°•
Daia menaruh susu pesanan majikan-- ah tidak maksudnya suaminya ke atas nakas, kemudian berjalan menuju pintu kamar Kelvan.
"Eh Dai, mau ke mana lo?" tanya Kelvan seraya menyeruput susu yang Daia buatkan.
"Ke kamar gue, gue mau tidur di sana. Mumpung semua keluarga udah pada tidur, keknya mau gue tidur di teras depan pun nggak bakal ketauan. Ntar subuh gue balik ke sini," jawab Daia.
"Nggak bisa!" ujar Kelvan dengan cepat. Kelvan pun sedikit terkejut dengan tindakan refleksnya itu.
"Hah?" tanya Daia bingung.
"P-pokoknya nggak bisa!" kekeuh Kelvan.
"Siapa lo ngatur-ngatur gue?" tanya Daia sinis.
"Gue majikan lo! Oh iya, sekarang gue juga suami lo! Lo harus nurut sama suami, kalo enggak, lo bisa dapet dosa Dai!"
Apa? Apa yang sedang Kelvan bicarakan saat ini? Daia cukup tak mengerti dengan sikap suami barunya itu.
"Tapi Van--"
"Nggak ada tapi-tapian Nyonya Daia Ananda! Sini tidur di sebelah gue!" perintah Kelvan sambil menepuk-nepuk bantal di sebelahnya.
"Van lo nggak usah ngadi-ngadi. Gue nggak mau tidur sama lo!" tolak Daia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
RomanceSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...