Malam ini Kelvan dan Daia tengah asik menghabiskan waktu mereka dengan menonton sebuah film di ruang tengah.
Kelvan yang kini tengah berbaring di atas paha Daia membuka mulutnya meminta Daia untuk menyuapinya cemilan buah kering yang Daia rampas dari rumah sebelah.
"Sepi banget, teh Lisa ke mana Dai?" tanya Kelvan dengan matanya yang masih setia menonton televisi.
"Lagi keluar, katanya pacarnya ngajak ketemuan!" jawab Daia.
"Kita berdua nggak pernah ngerasain pacaran ya Dai," ucap Kelvan tiba-tiba.
Mendengar itu Daia baru sadar jika ia dan Kelvan memang tidak pernah melalui masa pacaran. Mereka berdua langsung menikah, bahkan kala itu tanpa didasari rasa cinta.
"Iya juga Van!" ucap Daia sambil tertawa kecil.
"Nanti kapan-kapan kita pacaran yuk keluar, kece juga kalo kita pake seragam SMA kita yang dulu, kita cosplay Dilan sama Milea, Dai!" usul Kelvan yang langsung diberi tanggapan oleh Daia.
"Gila aja kalo aku pacaran sama kamu pake baju SMA dengan kondisi perut aku yang buncit gini, Van! Ngadi-ngadi banget sih kamu, ntar dikira hamil di luar nikah!" tolak Daia seraya menggelengkan kepalanya. Ide Kelvan yang satu itu takkan pernah terjadi.
Kelvan tertawa terbahak-bahak begitu menyadari hal itu. "Seru tapi Dai, siapa tau kita viral ntar!"
"Istighfar Van buruan!"
"Astagfirullah!"
"Sekarang kan udah nikah, ya nikmatin masa-masa kita sekarang ini aja Van," ucap Daia, Kelvan mengangguk, kemudian menggenggam tangan Daia yang sedari tadi mengusap-usap rambutnya.
"Teh Lisa kan lagi di luar, berarti sekarang tinggal kita berdua doang di rumah ini, Dai?" tanya Kelvan sambil menaik-turunkan alisnya.
Daia tertawa kecil mendengar hal itu. "Iya tinggal kita berdua doang Van! Ya terus kenapa?" tanya Daia pura-pura tak mengerti dengan maksud Kelvan.
"Kamu makin ke sini makin gemoy Dai," ucap Kelvan lagi.
"I know Van, terus?" Daia masih pura-pura tak mengerti. Kelvan berdecak, kemudian merubah posisinya menjadi duduk di sebelah Daia.
"Kelonin Dai!" ucap Kelvan dengan nada manja, kemudian menggeser tubuhnya agar bisa duduk lebih dekat dengan Daia.
"Masih jam segini Van, masa kamu udah ngantuk?" tanya Daia yang masih saja pura-pura tak peka, membuat Kelvan gemas dibuatnya.
Dengan gemas Kelvan menarik tubuh Daia dan membawanya ke pangkuannya.
"Van aku berat!"
"Berat apanya? Badan kamu tuh seringan kertas nasi Dai!" ujar Kelvan yang sontak membuat Daia tertawa.
Kelvan terkekeh, kemudian mengusap-usap perut Daia yang semakin membesar. Di usia kandungan yang memasuki 17 minggu ini, perut Daia memang terlihat besar, apa lagi ada dua bayi kecil di dalam sana.
"Kayaknya setahun yang lalu kita masih sering gelud perkara sempak deh Dai," ucap Kelvan yang tiba-tiba bernostalgia.
"Nggak nyangka banget beberapa bulan lagi kita bakal jadi orang tua Dai," sambung pria itu.
"Waktu cepet banget berlalu ya Van, nggak nyangka juga cowok manja yang bisanya cuma ngandelin aku, sebentar lagi bakal jadi ayah!" ujar Daia sambil tertawa.
Kelvan ikut tertawa setelah mendengar ucapan Daia yang memang benar adanya. Bahkan ia sendiri juga tak menyangka bahwa sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
RomanceSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...