PART 39- Mual

6.4K 571 130
                                        

DING DONG!

"Oh shit!" umpat Kelvan begitu mendengar suara bel pintu berbunyi.

Daia segera menjauhkan tubuh Kelvan darinya, kemudian mengubah posisinya menjadi duduk.

"Siapa ya yang dateng malem-malem begini?" tanya Daia bingung.

"Udah nggak usah dibuka, ayo lanjutin!" jawab Kelvan seraya menarik tubuh Daia agar kembali berbaring.

"Ih Kelvan! Kalau yang dateng tamu penting gimana?!" kesal Daia sambil bangkit berdiri, kemudian memakai kardigan miliknya.

"Aku buka pintu dulu," ucap Daia seraya berjalan keluar dari kamar.

Kelvan yang jengkel hanya bisa meremas selimut dengan ekspresi wajah kesal.

Daia membuka pintu apartemen, kemudian terkejut begitu melihat siapa tamu yang datang tidak tahu waktu ini.

"Arlan?" tanya Daia dengan raut wajah tak percaya begitu melihat Arlan yang berdiri di depan pintu sambil menyengir lebar.

•°•

Kelvan menatap tamu di hadapannya itu dengan tatapan tajam. Tak henti-hentinya ia berdecih setelah tahu bahwa Arlan lah yang telah merusak momen romantika ia dan istrinya.

"Ngapain lo dateng ke sini? Nggak punya rumah lo?!" tanya Kelvan dengan nada kesal. Daia hanya bisa mengusap-usap punggung suaminya agar pria itu tak emosi.

"Ya sorry Van! Niatnya gue mau pulang, cuma gue baru inget kalo tupperware nyokap gue ilang di kantor. Gue nggak berani pulang Van! Ntar gue digeprek sama nyokap!" jawab Arlan sambil menggaruk-garuk tengkuknya.

Kelvan semakin merasa kesal begitu mengetahui alasan Arlan yang terdengar konyol dan tak penting.

"Udah Van! Nggak usah marah gitu! Kamu inget kan dulu kamu juga pernah ngilangin tupperware pink punya bunda, waktu itu kamu juga takut kan kalo bunda marah karena benda keramatnya ilang? Ngertiin dong perasaan Arlan!" ujar Daia yang langsung membuat Kelvan menghela nafas panjang.

"Besok lo nggak kerja?" tanya Kelvan kepada Arlan.

"Kerja. Besok ada jadwal ketemuan sama klien! Mana pagi lagi!" jawab Arlan.

Ya, pria yang satu ini juga cukup sibuk bekerja. Pengacara junior itu sudah mulai menerima klien untuk membantu membela mereka dalam sebuah kasus.

Sedangkan saudara kembarnya yang lebih kalem alias Erlan bekerja di sebuah rumah sakit besar di Bandung. Erlan memang cukup sukses di bidangnya, ia cukup disegani karena kemampuannya dalam merawat pasien.

"Well gue boleh ya nginep di sini? Nggak berani pulang gue sumpah! Besok deh gue pulangnya sekalian nyari tupperware nyokap di kantor, siapa tau ada!" ucap Arlan.

"Ya udah! Tidur gih! Lo ganggu tau nggak! Sana tidur!" usir Kelvan yang langsung membuat Arlan menahan tawanya.

"Eh Daia tumben gue ngeliat lo pake baju begitu! Biasanya dasteran atau kaosan!" ucap Arlan begitu sadar bahwa pakaian yang Daia kenakan terlihat berbeda dari biasanya.

Mendengar hal itu, dengan cepat Kelvan langsung menutupi tubuh Daia agar Arlan tak melihatnya, walaupun baju yang Daia kenakan tertutup kardigan, tetap saja itu adalah baju "dinas" yang terlihat seksi.

"Nggak usah berisik lo! Sana ke kamar!" usir Kelvan sekali lagi.

"Ya ampun!" Bukannya pergi Arlan malah kembali terkejut sambil menutup mulutnya.

My Manja HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang