PART 42- Pindah

4.2K 496 262
                                    

"Selamat ya atas kepindahan kalian ke rumah baru ini!" ujar Indy sambil tersenyum.

Kelvan dan Daia saling memandang, kemudian tersenyum kecil. Ya, hari ini mereka berdua resmi pindah di rumah baru mereka. Mulai sekarang keduanya akan tinggal di rumah impian yang mereka bangun berdua.

"Ayah bangga sekali! Rumah kalian benar-benar bagus!" puji Nevan seraya menepuk-nepuk punggung Kelvan.

"Kakek tidak menyangka bahwa kalian sendiri yang mendesain bangunan rumah ini!" sambung Vino yang tengah duduk bersama Kelly, Omanya Kelvan.

Tidak hanya orang tua Nevan, Resti dan Gilang atau orang tua dari Indy pun ikut serta hadir dalam acara penyambutan rumah baru ini.

"Rumah ini nggak akan selesai dibangun tanpa bantuan dari kalian semua. Kelvan sangat berterimakasih atas hal itu. Terutama Ayah yang mau meminjamkan sejumlah dana kepada Kelvan, Kelvan janji bakal ngembaliin uang itu ke Ayah! Dua kali lipat!" ujar Kelvan yang malah membuat Nevan tertawa.

"Jangan dua kali lipat dong! Bagaimana kalau tiga? Eh lima lebih baik lagi!" tawar Nevan yang langsung membuat seisi rumah riuh oleh suara tawa.

Kelvan meneguk salivanya. "Dua kali lipat udah cukup, Ayah!" ucap Kelvan sambil menggaruk tengkuknya.

Daia tersenyum, ia sangat bahagia karena bisa menjadi bagian dari keluarga harmonis ini. Ya, semua ini berkat Kelvan, pria itu yang mengulurkan tangannya dan mengajak Daia bergabung dengan keluarga ini.

"Sini Dai, biar Bunda bantu!" tawar Indy yang baru saja menghampiri Daia di dapur. Kini Daia tengah membuat makan malam untuk keluarga Ananda.

"Makasih Bun!" ucap Daia.

"Kamu resign ya Dai?" tanya Indy yang langsung membuat Daia menghentikan kegiatannya.

Wanita itu menatap sekilas ke arah Indy yang juga tengah menatapnya, kemudian kembali melanjutkan kegiatannya.

"Iya Bun! Daia udah resign seminggu yang lalu!" jawab Daia.

Indy menghela nafas panjang, ia tak bisa menanyakan apa alasan Daia melakukan hal itu. Yang bisa Indy lakukan hanyalah menerima keputusan menantunya. Ya memang ini yang terbaik.

"Bunda yakin kamu punya alasan sendiri kan Dai buat mutusin hal itu? Pokoknya Bunda bakal selalu dukung apapun yang terbaik buat kamu sama Kelvan!" ucap Indy sambil tersenyum.

"Iya Bun, makasih ya!"

"Tinggal nunggu calon cucu aja nih Bunda!" celetuk Indy yang langsung membuat Daia terkekeh.

"Doain ya Bun, semoga Daia sama Kelvan cepet-cepet dikasih momongan!" ujar Daia yang langsung diberi anggukan oleh Indy.

"Pasti Nak! Bunda selalu berdoa untuk kalian!"

"Oh iya Bun, resepnya gimana ya biar cepet punya anak! Kata Kelvan, setelah sebulan menikah, Bunda langsung hamil Kelvan!" ucap Daia bertanya kepada ibu mertuanya.

Indy terdiam, sedetik kemudian ia pun tertawa kecil.

"Daia, bahkan saat itu Bunda jauh lebih muda dari kamu, Bunda kaget sekali begitu tahu kalau Bunda hamil. Waktu itu Bunda nggak ngerti apa-apa Dai, tapi ya Bunda jalanin aja bareng ayahnya Kelvan. Jadi nggak ada resep khusus sih Dai, gimana dikasihnya aja sama yang di atas."

"Oh iya sini deh!" sambung Indy seraya menyuruh Daia mendekat.

"Kamu tahu? Waktu itu ayah Kelvan baru nyoblos satu kali lho Dai! Tapi langsung jadi Kelvan!" bisik Indy di telinga Daia.

My Manja HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang