PART 54- Mangga

3.3K 389 182
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Yolanda Cantika Jasmine binti Broto Wiguna dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" ucap Erlan dengan lantangnya, mengucapkan janji suci pernikahannya bersama Yolanda.

Ya, setelah satu bulan berlalu, akhirnya hari ini Erlan resmi meminang Yolanda sebagai istrinya. Keduanya mengadakan akad dan resepsi pernikahan di salah satu hotel di Yogyakarta.

Banyak teman dan kerabat Erlan serta Yolanda yang berada di Bandung ikut datang ke Yogyakarta untuk menghadiri acara pernikahan ini.

"Bagaimana para saksi, sah?" tanya pak Penghulu yang langsung dijawab serempak oleh para hadirin.

"SAH!"

"Alhamdulilah!"

Kelvan dan Daia tersenyum sambil terus bergandengan tangan. Mereka sangat senang dan terharu melihat Erlan yang kini akhirnya resmi menjadi suami Yolanda.

"Selamat Lan!" ujar Kelvan sambil memeluk Erlan dan menepuk-nepuk punggung pria itu.

"Makasih lo udah dateng ke sini!" ucap Erlan seraya membalas pelukan Kelvan.

"Ya pasti gue bakal dateng lah! Sekalian mau ngintip malem pertama kalian!" canda Kelvan yang langsung diberi tatapan sinis oleh Erlan.

"Jangan didengerin Lan, Kelvan jetlag, jadi agak gesrek otaknya," ucap Daia sambil bergantian memeluk Erlan.

"Jagain Yolanda ya Lan, awas aja kalo lo nyakitin dia," sambung Daia yang langsung membuat Erlan terkekeh.

"Nggak bakal Dai, mana mungkin gue nyakitin istri gue," ujar Erlan sambil melirik ke arah Yolanda. Yang dilirik hanya bisa menahan senyumnya sambil menunduk malu.

"Kalo Erlan nakal bilang ke gue Yol," ucap Kelvan yang langsung diberi anggukan oleh Yolanda.

"Siap!"

"Eh by the way Arlan mana ya? Kembaran lo  mana Lan?" tanya Daia sambil melirik ke arah kanan dan kirinya mencoba untuk mencari pria itu.

Sedangkan di tempat lain, Arlan tengah mengobrol dengan seorang wanita cantik yang juga merupakan salah satu tamu.

"Kiw neng ayu, geulis banget sih kamu," ucap Arlan sambil mencoba untuk mendekati wanita itu.

Wanita itu hanya melirik sekilas ke arah Arlan, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sepertinya wanita itu tak tertarik sama sekali dengan Arlan. Namun Arlan tak menyerah begitu saja, ia kembali mengajak ngobrol wanita itu.

"Neng, tau nggak bedanya kamu sama sedot WC?" tanya Arlan mencoba untuk menggombal.

"Sedot WC?" tanya wanita itu tak percaya. Bagaimana bisa Arlan menggunakan sedot WC sebagai bahan gombalannya.

"Nggak tau kan? Kalo sedot WC menyedot tai-tai kiyowo di toilet, kalo kamu menyedot hatiku neng ayu," ujar Arlan sambil tersenyum bangga.

"Istighfar mas, aku wis nduwe bojo!" ucap wanita itu kemudian pergi meninggalkan Arlan.


Arlan mematung di tempatnya sambil tersenyum miris. "Dah lah Lan, selamat menjomblo seumur hidup, kuat yok," batin Arlan yang masih memasang tampang wajah miris.

•°•

Daia merebahkan tubuhnya di atas ranjang hotel yang nyaman. Tubuhnya sudah sangat lelah akibat beraktivitas seharian ini. Malam ini ia dan Kelvan masih berada di Yogyakarta dan berencana untuk pulang besok pagi.

"Van," panggil Daia kepada suaminya yang kini tengah duduk di sofa seraya bermain ponsel.

"Kenapa istriku?" tanya Kelvan.

My Manja HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang