PART 37- Pantai

7.8K 555 320
                                    

Daia membuka matanya sambil menguap, kemudian menggeliat seraya menoleh ke sebelahnya. Gadis itu terkejut begitu melihat Kelvan yang masih tertidur sambil memeluk dirinya.

Dengan perlahan Daia berbalik badan, tidur membelakangi Kelvan yang masih terlelap.

"Yang tadi malem bukan mimpi?" batin Daia bertanya.

Kemudian ia mengintip sekilas ke dalam selimut yang menutupi tubuhnya. Sedetik kemudian ia menutup kembali selimutnya begitu sadar bahwa tubuhnya sangat polos.

Pipinya langsung memanas, ternyata apa yang terjadi tadi malam memang bukan mimpi belaka. Ia dan Kelvan benar-benar melakukannya.

Ada sedikit rasa malu dan senang di hati Daia begitu mengingat kejadian tadi malam. Ia benar-benar sudah menjadi wanita dewasa sekarang.

"Dai," ucap seseorang yang langsung menyadarkan Daia dari lamunannya.

"Kenapa?" tanya Daia kepada Kelvan dengan posisi yang masih membelakangi lelaki itu.

"Tadi malem seru ya!" ucap Kelvan dengan random yang malah membuat Daia semakin malu.

"Katanya lo nggak bisa? Tapi kok tadi malem pro banget?" sambung Kelvan menggoda Daia.

Daia yang semakin merasa malu segera mengambil handuk yang berada di atas nakas dan melilitkannya di tubuhnya.

Ia benar-benar sangat malu sekarang. Daia hanya ingin menghilang sekarang juga atau kalau bisa ia menyublim dirinya menjadi gas dan musnah begitu saja.

Kelvan yang melihat gerak-gerik Daia sedikit terkejut, pasalnya setelah berhasil memakai handuk, gadis itu langsung bangkit dari ranjang dan berdiri.

"Dai lo nggak sak--"

BRUK!

Daia jatuh terduduk begitu merasakan sakit di area selangkangannya. Oh tidak! Daia melupakan hal yang satu ini.

Melihat hal itu, Kelvan segera bangkit berdiri dan memakai celana pendeknya, kemudian menghampiri Daia yang masih diam sambil terduduk.

"Dai lo nggak apa-apa?" tanya Kelvan khawatir.

Daia menggeleng kecil, kemudian memanyunkan bibirnya. "Huahhh perihh!" rengek Daia yang malah membuat Kelvan tertawa setelah melihat ekspresi wajah gadis itu.

"Kok lo ketawa? Gara-gara lo nih!" ucap Daia kesal.

"Kok gue? Bukannya lo yang tadi malem agresiff--mphh!" Daia segera membekap mulut jahanam lelaki itu sebelum Kelvan mulai menceritakan detail kejadian tadi malam.

"Van ih!"

Kelvan tertawa renyah, kemudian dengan tiba-tiba, ia mengangkat tubuh Daia yang berbalut handuk putih itu.

"Biar gue gendong istri tercinta gue menuju kamar mandi," ucap Kelvan sambil tersenyum manis kepada Daia.

Daia yang melihat itu hanya mengalihkan pandangannya ke arah lain, namun dengan pipi yang merona merah.

Setelah sampai di kamar mandi, Kelvan segera mendudukkan tubuh Daia di sebuah kursi yang ada di sana.

"Lo mandi duluan deh, pasti nggak enak banget badan lengket gini abis unboxing-an semaleman!" ucap Kelvan yang langsung mendapat pukulan kecil dari Daia di lengannya.

"Eh gue punya ide bagus Dai! Gimana kalo kita mabar? Mandi bareng? Jadi kalo lo masih sakit gue bisa--"

"Gue bisa bikin lo disunat dua kali Van, cepet keluar!" potong Daia yang langsung membuat Kelvan keluar dari kamar mandi dengan sedikit berlari.

My Manja HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang