PART 3- Baby Sitter

9.6K 707 71
                                    

Daia membentur-benturkan dahinya di locker miliknya. Setelah menyuapi Kelvan di kantin tadi, ia menjadi bahan obrolan satu kampus lagi.

Semua orang semakin mengejeknya dan memberikannya julukan "Baby sitternya Kelvan". Sungguh meresahkan bukan?

Ya, banyak yang tidak menyukainya di kampus ini. Kebanyakan 90% dari mereka adalah para gadis-gadis cantik yang menyukai Kelvan.

Dari sana kita bisa tahu mengapa alasan mereka membenci Daia. Apalagi jika bukan karena Daia yang selalu berada di dekat Kelvan?

Mereka semua cemburu dan iri setiap kali melihat Kelvan dan Daia yang terlihat sedang bersama. Banyak rumor yang mengatakan bahwa Kelvan dan Daia berpacaran.

Namun untungnya tak lama Kelvan membuat klarifikasi sendiri dan berkata bahwa Daia hanyalah babunya.

Sebenarnya Daia sudah sangat lelah mendengar hujatan dari mereka yang membencinya. Maka dari itu Daia berusaha sebaik mungkin untuk menghindari Kelvan setidaknya selama mereka berada di kampus.

Namun ya begitulah Kelvan. Lelaki itu selalu saja mengikuti Daia dengan sendirinya hanya karena ingin menganggu gadis itu.

"Sial! Malu banget gue! Otak si kampret itu ada di mana sih sebenernya? Padahal dia sendiri yang nggak mau orang-orang berpikiran macem-macem. Tapi dianya malah macem-macem!" Daia terus merutuki kebodohan Kelvan dalam hati.

"Heh!" panggil seseorang tiba-tiba dengan nada mengintimidasi.

Aktivitas Daia terhenti, ia berdecak dalam hati, penderitaan apalagi yang harus ia hadapi kali ini?

Daia segera membalikkan tubuhnya, menatap gadis cantik dengan pakaian dan aksesoris branded yang sedang menatapnya dengan tatapan meremehkan.

"Kenapa?" tanya Daia sedikit sewot.

Biarpun ia tidak secantik gadis di hadapannya ini, ia harus sama galaknya dengan dia. Daia tak boleh membiarkan harga dirinya jatuh begitu saja.

"Kok lo lebih sewot?" tanya gadis itu.

"Emang kenapa? Orang kek lo doang yang boleh sewot? Gue juga bisa!" tantang Daia sambil berkacak pinggang.

Gadis bernama Aurel itu seakan naik pitam melihat tingkah Daia yang minta dihujat. Ia segera mendorong bahu Daia sehingga membuat tubuh Daia sedikit terbentur di locker.

"Heh, orang kek lo itu nggak pantes buat ngelawan!" ucap Aurel dengan nada sinis.

"Berani-beraninya kegenitan di depan Kelvan! Pake acara nyuapin dia lagi! Lo pikir lo siapa?" sambung Aurel sedikit berteriak. Kini mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian.

Daia menghela nafas panjang. Lagi-lagi ia terkena masalah yang didalangi oleh makhluk bernama Kelvan.

Yang Daia tahu, Aurel adalah gadis yang akhir-akhir ini tengah dekat dengan Kelvan. Jadi tidak aneh lagi jika sekarang gadis itu melabraknya karena terciduk menyuapi Kelvan di kantin.

"Bukan gue yang mau! Dia yang maksa gue!" ucap Daia.

"Halah! Nggak usah ngeles deh lo! Lo itu harus sadar diri! Lo cuma babunya! Nggak usah banyak gaya!" balas Aurel yang kini semakin gencar menghujat Daia.

Daia menghela nafas panjang, gadis di hadapannya ini tidak bisa dibiarkan. Aurel sudah melecehkan hanya dirinya.

"Lo-"

"Daia!" ucapan Daia terpotong oleh seseorang yang tiba-tiba datang sambil melotot ke arahnya.

"Aurel, ayo kita pergi dari sini," ajak Kelvan seraya menggandeng tangan Aurel dan membawa gadis itu menjauh dari kerumunan ini.

My Manja HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang