Daia berdecih ketika membuka whatsapp di ponsel miliknya. Begitu banyak pesan dari orang yang masih penasaran dengan kabar pernikahannya dengan Kelvan.
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu di acara reuni kampus, Daia tak bisa tenang karena teman-temannya terus mengiriminya pesan dan bertanya bagaimana Daia bisa menikah dengan Kelvan.
Daia sempat berpikir apa ia harus mengadakan konferensi pers di depan media dan menjelaskan semuanya? Oh tidak, itu adalah pemikiran yang Gila. Daia bukanlah seleb hits yang harus repot-repot melakukan hal itu.
Tak ingin dibuat pusing dengan pertanyaan yang berjibun itu, Daia memilih untuk menaruh kembali ponselnya di atas nakas, kemudian menghampiri Michel yang sedari tadi sudah meminta jatah.
"Sabar Michel, nih Babu kasih makanan yang banyak buat Majikan!" ujar Daia seraya menuangkan cukup banyak camilan di mangkuk makanan milik Michel.
"Meoww~"
"Iya, sama-sama Michel!"
Setelah memberi makan Michel, Daia segera menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore. Itu artinya Kelvan akan segera pulang.
"Chel, ayah kamu bentar lagi mau pulang!" ucap Daia ke Michel yang sedang asik memakan cemilannya.
Setelah menunggu hampir satu jam, Kelvan belum juga pulang. Daia juga sudah mengirimkan pesan kepada pria itu, namun Kelvan sama sekali tidak membalasnya.
Daia tetap menunggu hingga akhirnya jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Daia benar-benar khawatir, mengapa Kelvan belum juga pulang?
Jam di dinding terus berputar hingga akhirnya Daia yang terlalu lama menunggu merasa lelah dan tertidur di sofa.
Kelvan menekan bel berkali-kali, namun Daia tak kunjung membukanya. Akhirnya pria itu masuk sendiri ke dalam rumah.
"Assalamualaikum Dai, suami kamu yang ganteng udah pulang!" ujar Kelvan dengan senyum lebarnya.
Tiba-tiba saja ia menghentikan langkahnya begitu sampai di sofa. Dilihatnya Daia yang tengah tertidur pulas dengan ponsel yang digenggamnya.
Kelvan segera menggendong tubuh Daia dan membawanya ke lantai atas, lebih tepatnya ke arah kamar mereka.
Setelah membaringkan tubuh Daia di atas ranjang, Kelvan langsung membuka dasi dan kaus kakinya. Namun di tengah-tengah kegiatannya, Kelvan dibuat terkejut oleh suara tangisan.
Daia yang tiba-tiba saja terbangun langsung menangis begitu tahu bahwa Kelvan sudah pulang. Dengan cepat, Kelvan langsung menghampiri istrinya.
"Kenapa Dai?" tanya Kelvan khawatir.
"Kenapa? Kamu yang kenapa? Abis dari mana kamu? Kenapa baru pulang jam segini?!" Daia malah balik bertanya sambil terus menangis.
"Aku--"
"Kamu abis selingkuh ya, Van? Janda mana yang berhasil melet kamu?" potong Daia yang semakin kencang menangis.
"Dai--"
"Kok kamu selingkuh sih Van? Emangnya apa sih yang kurang dari aku? Eh eum iya aku kan banyak kurangnya," ucap Daia sambil melipat bibirnya kemudian kembali menangis dengan suara tangisan yang lebih kencang.
Melihat itu, Kelvan malah tertawa kencang dengan puasnya. Melihat Kelvan yang malah tertawa langsung membuat Daia jengkel mencubit lengan pria itu.
"Aw Dai! Sakit atuh!" ringis Kelvan seraya mengusap-usap lengannya.
"Lagian kenapa kamu malah ketawa? Nggak ngehargain aku banget deh!" kesal Daia.
"Kamu ngelantur Dai? Apa tadi kamu lagi mimpi? Kenapa kamu nangis begini?" tanya Kelvan.
![](https://img.wattpad.com/cover/267708307-288-k532976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
RomansaSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...