"Kelvan! Daia! Apa yang sedang kalian lakukan di sana?" tanya seseorang yang tiba-tiba saja datang sambil menatap ke arah mereka berdua dengan tatapan tak percaya.
Daia segera mendorong tubuh atletis Kelvan sekuat tenaga agar menjauh dari tubuhnya. Daia menunduk, ia sangat malu setelah tak sengaja terciduk oleh Kelly, omanya Kelvan.
"Aduh! Oma pasti mikir ya enggak-enggak nih! Abis gue!" batin Daia yang terus saja menunduk.
Kelvan menatap omanya dengan ekspresi wajah panik. Setelah melihat reaksi Daia, ia jadi ikut malu. Sepertinya omanya akan segera menginterogasinya nanti.
"O-oma, Oma salah paham, Kelvan-"
"Kamu nggak boleh mengganggu Daia yang sedang mencuci piring! Sana pergi ke kamar kamu!" ucap Kelly yang langsung diberi anggukan oleh Kelvan.
"Siap Oma!" ucap Kelvan dengan cengirannya. Ia sangat bersyukur karena omanya itu tidak salah paham.
Kelly menatap Daia yang masih saja menunduk. Ia segera menghampiri gadis itu dan mengusap-usap punggung Daia.
"Maklum ya Dai, Kelvan memang iseng orangnya! Tapi gitu-gitu juga Kelvan anak yang baik! Jangan dibawa ke hati ya candaan dia! Nanti Oma marahin deh biar dia nggak iseng lagi!" ucap Kelly sambil tersenyum kecil.
Daia ikut tersenyum setelah mendengar ucapan Kelly. Ia memang tidak terlalu dekat dengan wanita itu karena Kelly juga lama berada di Jerman.
Namun setiap kali Kelly ke Indonesia, dia tak pernah lupa untuk memberikan hadiah kepada Daia dan berbincang ringan dengannya.
Kelly adalah sosok nenek yang hangat bagi Daia. Kelly tak pernah memposisikan Daia sebagai pembantu di rumah ini, tetapi ia malah memperlakukan Daia seperti cucunya sendiri.
Daia bersyukur, walau pada hakikatnya ia sebatang kara sekarang, namun ia berada di rumah yang dikelilingi oleh orang-orang baik dan menyayanginya.
"Daia teh hijau di mana ya?" tanya Kelly tiba-tiba.
"Ah di sebelah sana Oma. Sebentar, biar Daia ambilin!"
•°•
Daia merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya sambil menghela nafas panjang. Akhirnya ia sudah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Kini ia bisa bersantai sambil mengemil keripik singkong yang ia dan Lisa buat tdi siang.
Daia segera membuka ponselnya dan meng-klik aplikasi instagram di layar ponselnya. Momen santainya akan kurang lengkap jika ia belum melihat postingan suami virtualnya, siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun.
"Omo! Omo! Mas Jaehyun update story! Tampan banget nggak kuat!" pekik Daia sambil berguling-guling di atas ranjangnya. Ia akan benar-benar menjadi seperti orang kesurupan jika disirami ketampanan Jaehyun.
Ketika ia sedang asyik-asyiknya mengagumi ketampanan Jaehyun, tiba-tiba sebuah notifikasi pesan muncul di layar ponselnya.
Kelvan Ganteng
Oi"Idih! Kapan nih orang ngeganti nama kontak dia di hp gue? Narsis banget heran!" batin Daia begitu sadar bahwa nama kontak Kelvan yang sebelumnya adalah "Si Kampret" diubah menjadi "Kelvan Ganteng" oleh sang empunya kontak.
Malas untuk membalas, Daia lebih memilih untuk mengabaikan pesan itu. Toh ia berpikir kalau lelaki itu hanya iseng mengirimkannya pesan.
"Jaehyun jarang nge-post nih! Apa harus gue dm dulu kali ya? Biar dia semangat nge-post," gumam Daia sambil terus mengunyah keripik singkongnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
Roman d'amourSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...