Setelah makan bersama tadi, mereka langsung pulang ke rumah masing-masing. Kelvan dan Daia tiba di rumah mereka tepat pukul enam sore. Keduanya langsung disambut oleh Indy dan Nevan yang tengah menonton televisi di ruang tengah.
"Eh anak-anak Bunda sudah pulang?" sapa Indy. Kelvan dan Daia segera menyalami Indy dan juga Nevan.
"Iya Bun!" jawab keduanya kompak.
"Wajah anak ganteng Ayah kenapa kusut? Daia lupa nyetrika wajah kamu ya?" tanya Nevan dengan nada bercanda.
Daia hanya terkekeh setelah mendengar candaan itu. Kemudian ia melirik ke arah Kelvan, benar saja, wajah pria itu terlihat ditekuk.
Sebenarnya memang sejak di mobil sampai mereka pulang ke rumah, Kelvan hanya menekuk wajahnya sambil menyetir di sebelah Arlan. Sedangkan Daia sibuk bercanda bersama Erlan di kursi penumpang.
"Nggak lucu Yah! Kelvan mau ke kamar dulu, capek!" ucap Kelvan sambil berjalan meninggalkan ruang tengah.
"Kelvan kenapa Dai? Kalian berantem?" tanya Nevan.
"Enggak kok Yah, kita nggak berantem. Ya udah, Daia mau nyusulin Kelvan dulu ya Bun, Yah!" ujar Daia sambil berlari menyusul Kelvan.
"Kelvan kenapa ya A?" tanya Indy khawatir.
"Paling masalah jatah," jawab Nevan yang langsung diberi cubitan pelan oleh Indy di perut Nevan.
"Van lo kenapa?" tanya Daia setelah ia sudah masuk ke dalam kamar.
"Nggak," jawab Kelvan singkat dengan nada dingin membuat aura di sekitar Daia ikut menjadi dingin.
"Gue ada salah sama lo?" tanya Daia.
"Nggak," jawab Kelvan yang lagi-lagi singkat, membuat Daia sedikit frustasi dibuatnya.
"Kalo gitu kenapa lo diemin gue? Terus kenapa sikap lo jadi kayak cowok-cowok dingin yang ada di wattpad? Nggak cocok tau nggak!" oceh Daia yang masih setia berdiri di hadapan Kelvan.
"Berisik," ucap Kelvan seraya menggeser tubuh Daia agar gadis itu memberinya jalan.
"Gue kan cuma--" Daia tak melanjutkan ucapannya. Ia segera berbalik badan dengan detak jantung yang tak karuan begitu dengan tiba-tibanya Kelvan membuka baju.
Sebenarnya ia sudah biasa melihat Kelvan bertelanjang dada. Namun entah mengapa setelah mereka menikah, Daia jadi sedikit memiliki rasa malu begitu melihat Kelvan yang setengah telanjang.
Daia mendengar suara pintu kamar mandi yang tertutup, sepertinya Kelvan akan mandi. Ia berbalik badan, menatap pintu kamar mandi yang tertutup.
"Gila! Gue kenapa sih?!" tanya Daia pada dirinya sendiri.
"BTW otot perutnya Kelvan makin gede ya," sambungnya dalam hati.
•°•
Kini Daia pun sudah selesai membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Ia keluar dari kamar mandi dengan kaus oversize sepaha bermotif Sinchan dan celana pendek.
Daia duduk di meja rias miliknya sambil mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer. Tanpa sadar, dari arah ranjang, ada seorang lelaki yang tengah memperhatikannya diam-diam.
Kelvan memandangi Daia yang tengah mengeringkan rambutnya tanpa berkedip. Entahlah, melihat rambut Daia yang melambai-lambai memberikan efek "indah" ke si pemilik rambut.
Daia yang sadar sedang diperhatikan langsung menoleh ke arah Kelvan. Dengan cepat lelaki itu segera menatap ke arah televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
RomanceSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...