PART 36- First Night

8.3K 597 306
                                    

"I love you!" potong Kelvan lagi yang langsung membuat wajah Daia merona merah. Bahkan kini jantungnya berdegup lebih kencang.

"Me too!"

•°•

"Gimana? Lo suka makanannya?" tanya Kelvan setelah ia dan Daia duduk di meja makan dan menikmati makan malam mereka.

Daia mengangguk kecil. "Suka kok, enak makanannya!" jawab Daia.

"Kok tiba-tiba lo jadi romantis gini sih Van?" sambung Daia bertanya. Ia memang sedikit tak menyangka bahwa Kelvan bisa melakukan hal seperti ini. Ternyata lelaki itu bisa menjadi pria romantis juga.

"Ya seperti yang lo tau gue emang nggak romantis Dai. Gue lebih kekanakan dan suka main-main." Kelvan menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

"Tapi entah kenapa, setelah gue yakin sama perasaan gue ke lo, gue jadi mau mencoba buat romantis ke lo. Gue denger-denger sih cewek suka diromantisin gini."

"Jadi dengan bantuan internet, dan dan edukasi dari ayah, akhirnya gue nyiapin ini semua. Ayah bilang waktu beliau nyiapin dinner romantis gini ke bunda di hari ulang tahun bunda, bunda langsung klepek-klepek dan finally mereka bersatu," ucap Kelvan sambil terkekeh kecil.

"Ya gue harap dengan apa yang gue lakuin hari ini buat lo, lo bisa kayak bunda, klepek-klepek juga sama gue!" sambung Kelvan yang malah membuat Daia tertawa kecil.

"Kok ketawa? Lo klepek-klepek nggak sama gue?" tanya Kelvan.

"Enggak sih gue nggak klepek-klepek, cuma sedikit meleyot aja!" jawab Daia sambil menahan tawanya.

Kelvan hanya tersenyum setelah mendengar jawaban dari Daia. Menatap wajah gadis itu yang terlihat bahagia membuatnya ikut merasa senang.

Setelah selesai makan malam romantis, sepasang pasutri yang tengah dimabuk asmara itu duduk di pinggir infinity pool sambil menikmati hembusan angin malam.

"Abis wisuda lo langsung kerja Van?" tanya Daia yang kini tengah bersandar di bahu Kelvan sambil menatap ke arah laut.

"Iya. Setelah gue kerja, gue bakal nafkahin lo, murni nafkahin lo dari hasil jerih payah gue sendiri Dai," jawab Kelvan yang lagi-lagi membuat Daia ingin tersenyum.

"Gue juga mau kerja Van. Boleh?" tanya Daia sedikit ragu. Ia tak akan puas jika cita-citanya belum tercapai.

Ia tak ingin di masa mudanya ini, ia hanya menghabiskan sebagian waktunya di dapur. Setidaknya sebelum ia dan Kelvan memiliki anak, Daia ingin mewujudkan cita-citanya.

"Ya boleh dong. Gue tau banget apa impian lo. Gini Dai, walaupun kita udah nikah, gue nggak akan ngebatesin lo, apalagi ini bersangkutan sama cita-cita lo. Gue bakal dukung apapun yang terbaik buat lo dan kita," jawab Kelvan sambil mengecup kening Daia.

Daia yang dikecup keningnya sedikit terkejut. Pasalnya ini adalah kali pertama Kelvan melakukan hal ini padanya. Entahlah, kecupan di kening ini terasa berbeda, eum apa Daia boleh menyebutnya romantis?

Daia mendongak, menatap suaminya yang juga sedang menatapnya. Ia tersenyum kemudian memeluk tubuh pria itu. Namun hal yang tak di sangka-sangka terjadi.

My Manja HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang