"Kenapa? Gue suka kok posisi ini," ucap Kelvan sambil menyeringai.
Mendengar hal itu, Daia langsung tercekat dibuatnya. Ia tak menyangka bahwa Kelvan akan mengatakan hal seperti itu.
Melihat Daia yang hanya diam dengan ekspresi melas, Kelvan langsung tertawa kecil, kemudian mencubit pelan hidung istrinya itu.
"Bercanda Dai," ucap Kelvan sambil terkekeh seraya bangkit berdiri.
Daia langsung menghela nafas panjang. Untung saja Kelvan hanya bercanda.
"Eh Dai, kecoaknya mana?" tanya Kelvan bingung.
"Itu di baju lo!" jawab Daia sambil menujuk ke arah baju Kelvan yang otomatis membuat Kelvan berkeringat dingin.
"AAAAAAAARGHHHH BUNDAAAA!!!"
•°•
Setelah membersihkan tubuhnya, Daia segera turun ke lantai bawah. Ia ingin membantu Lisa dan Indy yang tengah memasak makan malam.
"Sini Bun biar Daia yang potong-potong bawangnya!" tawar Daia yang langsung diberi anggukan kepala oleh Indy.
"Gimana Dai?" tanya Indy ambigu yang langsung membuat Daia menghentikan kegiatannya. Ia menoleh ke arah Indy dengan tatapan bingung.
"Gimana apanya Bun?"
"Gimana tinggal berdua sama Kelvan? Apa dia semakin merepotkan kamu?" tanya Indy yang langsung membuat Daia terkekeh kecil.
"Enggak kok Bun. Manjanya sih belum ilang, tapi so far Kelvan jadi lebih bertanggung-jawab Bun. Sekarang dia mulai ngerti sama tugasnya sebagai suami," jawab Daia sambil tersenyum, membayangkan betapa kerennya Kelvan di matanya.
Indy tersenyum kecil, kemudian mendekati Daia. Daia yang tiba-tiba saja didekati segera bertanya. "Kenapa Bun?"
"Apa kalian sudah anu? Aduh gimana ya bilangnya? Tapi kamu ngerti kan apa yang Bunda maksud?" tanya Indy sambil berbisik yang langsung membuat pipi Daia merona seketika.
"Kalian kan kurang lebih sudah dua bulan menikah. Pasti sudah kan Daia? Gimana? Apa Kelvan terlihat jantan?" sambung Indy yang terus berbisik.
Mendengar pertanyaan itu Daia malah dibuat semakin malu. Pipinya kembali memanas. Daia yakin bahwa kini ia terlihat seperti kepiting rebus.
"Duh gue harus banget jawab pertanyaan Bunda? Tapi gue harus jawab apa? Apa gue harus bilang kalau kita sama sekali belum berhubungan? Apa Bunda nggak bakal curiga? Padahal udah dua bulan lebih gue sama Kelvan berumah tangga. Duh, gimana nih?" tanya Daia dalam hati.
"Eh Bunda! Masak apa nih Bun?" tanya Kelvan yang tiba-tiba saja datang ke dapur.
Daia bersyukur dalam hati karena Kelvan datang di saat yang tepat. Dengan begini ia tak harus menjawab pertanyaan Bunda.
"Masak makanan kesukaan anak Bunda dong! Kapan lagi coba kamu datang ke sini?" ucap Indy sambil terkekeh.
"Wih mantap tuh Bun! Bunda Kelvan emang yang ter-the best deh!" ucap Kelvan sambil tertawa kecil.
"Eh istri gue imut banget pake baju kegedean!" ujar Kelvan tiba-tiba sambil menatap Daia.
Daia yang sedari tadi menunduk menatap bawang yang sedang ia potong segera menoleh ke arah sumber suara.
"Astagfirullah ganteng banget!" batin Daia begitu melihat suaminya yang sedang tersenyum sambil menatap ke arahnya.
Daia benar-benar terhipnotis oleh penampilan Kelvan. Lelaki itu memakai kaos ketat berwarna hitam dengan celana training panjang dengan warna senada. Ditambah dengan rambut hitamnya yang basah semakin membuat Daia terpukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
RomanceSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...