"KELVAN! DAIA! ISTIGHFAR KALIAN! APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN DI ATAS RANJANG?!"
Daia dan Kelvan langsung menghentikan kegiatan mereka dan menatap ke arah pintu kamar dimana Kelly sudah berdiri di sana sambil menganga lebar.
Daia segera melepaskan cekikannya di leher Kelvan. Setelah sadar bahwa dirinya selamat dari cekikan maut Daia, Kelvan segera mendorong tubuh Daia sehingga gadis itu tak lagi duduk di atas tubuhnya.
"O-oma, Oma salah paham lagi," ucap Kelvan harap-harap cemas.
"Iya Oma, apa yang Oma lihat barusan itu nggak bener!" sambung Daia sambil terus menggigit kuku jarinya.
•°•
Daia dan Kelvan terus menunduk sambil duduk di hadapan Kelly yang menatap mereka dengan tatapan tajam. Kini mereka bertiga tengah duduk di sofa kamar Kelvan dalam rangka penggrebekan yang sebenarnya hanyalah kesalahpahaman.
"Oma kira apa yang terjadi di dapur tadi hanyalah karena kejahilan Kelvan, tapi apa yang Oma lihat di atas ranjang tadi, Oma benar-benar tak habis pikir dengan kalian!" ucap Kelly sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oma, tadi itu salah paham! Percaya dong sama Kelvan! Kelvan bukan mau nge-unboxing Daia, tadi kita berdua lagi gelut, Oma!" ucap Kelvan sejujur-jujurnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Oma sudah tidak bisa percaya lagi sama kamu, Kelvan!" rutuk Kelly.
"Oma, apa yang Kelvan bilang bener kok, tadi kita lagi berantem," ujar Daia yang sedari tadi hanya diam. Ia meremas ujung kaosnya sambil terus menunduk.
"Tapi yang Oma lihat bukan seperti itu, Daia! Kamu naik ke atas tubuh Kelvan sambil membelai lehernya, apa itu yang namanya berantem?" tanya Kelly tak.habis pikir.
"Oma! Daia bukan lagi belai-belai leher Kelvan! Tadi itu cucu kesayangan Oma hampir tinggal nama karena dicekek sama Daia!" bantah Kelvan yang semakin frustasi mendengar kesalahpahaman ini.
"Tapi-"
"Mama, ada apa ini? Indy mendengar suara ribut-ribut dari sini, apa ada masalah?" tanya Indy yang tiba-tiba saja datang bersama Nevan.
"Indy, Nevan. Sepertinya Kelvan sudah dewasa. Tadi Mama melihat dia dan Daia bermesraan di atas ranjang, Mama-"
"HAHAHAHAHAHA!" ucapan Kelly terpotong begitu saja karena tawa Nevan yang cukup keras.
Bahkan Indy menggigit bibir bawahnya, bersusah payah untuk menahan tawanya yang siap meledak kapan saja.
"Kenapa? Kenapa kamu tertawa, Nevan? Apa ada yang lucu?" tanya Kelly yang sudah memasang ekspresi wajah kesal.
Nevan berhenti tertawa, kemudian menghela nafas panjang. Ia tersenyum kecil kepada ibunya kemudian menatap Kelvan dan Daia yang hanya menganga di tempat mereka.
"Mama, apa yang Mama bilang tadi? Mereka bermesraan? Daia dan Kelvan? Mustahil Ma!" ucap Nevan sambil tertawa. Ia merasa bahwa kesalahpahaman ini benar-benar lucu dan menggelitik.
"Mereka berteman sejak kecil Ma! Bahkan mereka sering mandi bersama ketika TK! Sangat mustahil jika Mama berkata bahwa Kelvan dan Daia sedang bermesraan! Mereka sudah seperti adik dan kakak di mata Nevan!" sambung Nevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
RomansaSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...