Tak terasa hari-hari terus berlalu, kini Kelvan dan juga Daia sudah menyelesaikan sidang mereka dengan cukup sukses.
Setelah mereka mendaftarkan wisuda mereka, Kelvan dan Daia segera pulang ke rumah orang tua Kelvan. Beberapa waktu yang lalu, Indy menelepon dan meminta mereka untuk datang ke rumah.
"Dai serius kita rumah ayah sama bunda?" tanya Kelvan ketika mobil yang ia kendarai sudah berada di pekarangan rumah orang tuanya.
"Kita udah sampe di sini Kelvan!"
"Tapi gue pengen pulang, terus manja-manjaan sama lo!" ujar Kelvan dengan raut wajah cemberut.
"Bisa nanti kan?"
"Bahkan kita belom unboxing-an Dai," ucap Kelvan dengan suara kecil, sedikit segan untuk mengatakannya kepada Daia.
Daia menghela nafas panjang. "Ya mau gimana lagi, Van? Kemarin-kemarin kan kita sibuk persiapan sidang. Sorry ya?"
Kelvan mengangguk kecil. "Nggak apa-apa kok. Tapi gue nggak mau kalau kita sampe nginep di sini!"
"Iya, kita nggak bakal nginep, okay? Ya udah sekarang kita turun dari mobil. Bunda sama ayah pasti udah nungguin di dalem!" ucap Daia yang langsung diberi anggukan kecil dari Kelvan.
"Assalamualaikum!" salam Kelvan dan Daia setelah mereka masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumssalam!" Keduanya langsung mendapat sambutan hangat dari Indy dan juga Nevan.
"Ada dua arsitek di rumah ini, Sayang!" goda Nevan.
"Betul A! Bangga banget aku!" sambung Indy sambil mengusap-usap rambut Kelvan dan juga Daia.
"Jangan ngomong gitu Yah, Bun, bahkan kita berdua belom wisuda!" ujar Kelvan sambil terkekeh.
"Nggak nyangka ya anak-anak kita sudah dewasa, A!" ujar Indy sambil menatap bergantian ke arah Kelvan dan Daia dengan tatapan bangga.
"Iya, Sayang. Nggak sia-sia kita mendidik mereka! Ayah bangga!" sambung Nevan.
"Ayo kalian mau makan apa? Bunda akan siapin! Atau kita makan di restoran Ayah?" tanya Indy dengan excited.
"Kelvan mau makan masakan Bunda aja!"
•°•
"Kelvan, Daia," ucap Indy di tengah-tengah kegiatan makan malam mereka.
"Iya Bun?" tanya Daia dan Kelvan hampir berbarengan.
"Kalian ingat kan?" Indy balik bertanya. Kelvan dan Daia langsung saling memandang dengan raut wajah bingung.
"Inget apa ya Bun?" tanya Daia.
Indy segera menghela nafas panjang. "Sudah Bunda duga, kalian pasti lupa!" ucap Indy sambil menggelengkan kepalanya.
"Kalian masa lupa tentang rencana bulan madu kalian?" Kini Nevan yang bertanya.
Daia hampir tersedak setelah mendengar pertanyaan Nevan. Bulan madu? Sial! Daia hampir melupakan hal itu.
"Oh iya ya! Kita kan mau bulan madu Dai sebelum wisuda? Ke Bali ya? Asik-asik! Honeymoon Dai!" ucap Kelvan dengan tatapan excited. Sedangkan Daia hanya tersenyum kecil melihat suaminya yang begitu semangat.
"Melihat semangat kamu, Ayah jadi yakin kalau kamu benar-benar anak Ayah!" ujar Nevan sambil tertawa.
"Kalian tahu? Dulu Ayah dan Bunda juga bulan madu setelah beberapa bulan kami menikah!"
![](https://img.wattpad.com/cover/267708307-288-k532976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Manja Husband
RomanceSequel My Cute Little Wife Ketika celetukan lelaki manja bernama Kelvan membuat ia dan babunya berakhir di pelaminan. "Ekhem, jadi bagaimana Kelvan tentang tawaran Kakek waktu itu? Kamu mau ikut ke Jerman sama Kakek? Mengurus perusahaan Kakek yang a...