Chap 45

483 60 2
                                    

"ini hiasannya mau taro dimana? Kamu beli banyak banget" tanya ryujin saat melihat hiasan hiasan kamar yang di pesan jaemin tadi.

"Di baby room atuh yang" jawab jaemin sembari mengangkat satu kardus yang berisi beberapa hiasan dinding.

"Ini kebanyakan lah, kamu aneh aneh aja"

"Nggak aneh dong, cuma satu aneh"

Ryujin memutar bola mata nya jengah.

"Bentar aku panggil Jisung dulu suruh bantuin" ucap ryujin

Jaemin hanya mengangguk mengiyakan.

"Jisung!! Adek!! Bantuin abangmu sini dek!!" Teriak ryujin dari teras rumah

Jisung yang sedang asik bertelepon ria dengan Yuna harus tertunda dan menjalankan tugas dari teteh nya.

"IYA!!" sahut Jisung dari dalam rumahnya

"Bawa nih taro di kamar" suruh ryujin sembari menunjuk satu kardus besar di depan pintu utama.

Jisung menggerutu mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan oleh satpam rumah nya, tetapi kenapa malah dia yang disuruh?

"Ini berat amat, isinya apaan?" Tanya Jisung saat mengangkat kardus itu

"Bingkai foto buat dipajang dikamar ponakanmu" jawab jaemin yang juga mengangkat kardus satunya.

Jisung hanya mengangguk lalu berjalan menaiki tangga bersama jaemin, sedangkan ryujin duduk di sofa depan tv ruang keluarga.

•••

"mau mangga dong, tapi kamu yang manjat di pohon belakang" ucap ryujin secara tiba tiba yang berhasil membuat jaemin membulatkan matanya.

"Yang... Disana banyak semut merah, kamu inget pas shuhua ngidam mangga itu? Junkyu manjat sehat sehat aja, pas turun merah semua badan nya" melas jaemin sembari mengingat bagaimana tragisnya junkyu saat memenuhi keinginan sang istri yang meminta mangga muda belakang rumah jaemin dan ryujin.

Ryujin cemeberut, keinginan nya belum di penuhi.

"Aku kan cuma nyuruh kamu ambil mangga nya terus turun, gak akan lama" ucap ryujin sembari cemberut

Jaemin yang merasa perubahan pada istrinya, langsung menoleh kearah kiri dimana ryujin berada.

Jaemin menghela nafasnya, ryujin akhir akhir ini sering pundung kalau keinginan nya tidak turuti.

"Iya ayo kita ambil mangga nya" final jaemin

Ryujin tersenyum sumringah lalu menatap jaemin yang sudah berdiri.

"Bangunin" manja ryujin sembari merentangkan tangannya agar jaemin mau membantu nya berdiri.

Jaemin menerima tangan ryujin lalu menariknya secara perlahan.

"Kamu berat" ucap jaemin saat ryujin sudah berdiri

Ryujin menatap jaemin galak.

"Heh! Gue berat karna anak lo ya!" ucap ryujin sinis

Jaemin menyengir melihat ryujin mode galak.

"Iya iya, galak banget. Bunda galak ya dek" ujar jaemin sembari mengelus perut ryujin sekilas.

Ryujin hanya mendengus lalu mereka berdua berjalan ke belakang rumah untuk memetik mangga, hasil tanaman tukang bangunan rumah jaemin yang dulu.

Nikah || End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang