Sudah seminggu jaemin terus mengikuti ryujin dengan mobil yang berbeda. Dan sekarang dia sudah mengumpulkan keberanian untuk menghampiri ryujin lebih dulu dan meminta maaf secara langsung.
Jaemin mencengkram kuat stir mobilnya karena merasa gugup.
"Ayolah jaem, kayak anak remaja mau nembak cewek aja pake gugup segala. Dia masih istri lo, nggak perlu segugup ini" ucap jaemin pada dirinya sendiri.
Jaemin menarik nafasnya, lalu menghembuskan nya sampai rasa gugup itu sedikit menghilang.
Jaemin mengangguk menyemangati dirinya sendiri, lalu berjalan keluar dari dalam mobilnya.
Dengan langkah berani, jaemin menghampiri ryujin yang tengah duduk sendiri di kursi taman, selama jaemin mengikuti ryujin, dia sama sekali tidak melihat keberadaan anak anaknya. Tentu saja jaemin tidak melihat keberadaan anak anaknya, karena mama jisoo dan papa taehyung tengah membawa Jia dan jio keluar kota, kerumah eyang mereka, karena eyang mereka merindukan cicit cicitnya.
Jaemin berjalan mendekat kearah ryujin, lalu dengan langkah berani dia duduk disamping ryujin yang tengah memandang lurus kesebuah keluarga yang tengah melakukan piknik di taman.
Jaemin tersenyum tipis.
"Kita bisa kayak gitu" ucap jaemin secara tiba tiba yang membuat ryujin terjingkat kaget bahkan sampai ingin melayangkan tas nya ke wajah jaemin.
"Woy mbak! ini saya suami mbak!" ucap jaemin sembari melindungi wajah nya dengan lengannya.
Ryujin membulatkan matanya terkejut ketika melihat jaemin berada di depannya.
"JAEMIN?!"
•••
Ryujin memandang lurus kedepan dengan perasaan yang campur aduk ketika melihat sebuah keluarga kecil, yang tengah menikmati panik mereka ditaman Kota. Dia ingin sekali melakukan itu bersama keluarga kecilnya, tetapi dia bisa apa? keluarga kecilnya tengah berada di dua pilihan, antara kehancuran dan kesempurnaan.
Ryujin tersenyum tipis ketika melihat keluarga kecil itu tertawa bersama. Ryujin melamun sampai tak sadar jika ada seseorang yang duduk disampingnya.
"Kita bisa kayak gitu" ucap seseorang yang duduk disamping ryujin secara tiba tiba.
Ryujin terjingkat kaget lalu dengan spontan mengambil tasnya untuk menimpuk wajah orang itu, tapi dia urungkan karena orang itu berkata demikian.
"Woy mbak! ini saya suami mbak!" ucapnya yang membuat ryujin menurunkan tasnya dengan wajah terkejutnya.
Ryujin membulatkan matanya saat melihat seseorang yang sangat dia kenal, tengah duduk disampingnya dengan lengan yang menutupi wajahnya.
"JAEMIN?!" teriak ryujin
Jaemin menurunkan lengannya.
"Iya ini aku" ucapnya dengan tenang
Ryujin menggeleng tidak percaya melihat jaemin yang duduk santai disampingnya.
"Nggak mungkin, ini pasti halusinasi gue aja" ucap ryujin lalu beranjak dari kursi taman.
Jaemin menahan pergelangan tangan ryujin.
"Nggak halu, ini emang aku" ucap jaemin sembari menahan lengan ryujin.
Ryujin diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.