"Jia cepetan nak!" Teriak ryujin
"Iya bun!" jawab jia yang sedang berlari menuruni anak tangga dengan tergesa gesa.
"Ayah mana?" tanya nya.
"Udah di mobil! ayo cepetan! bunda ada meeting di butik!" jawab ryujin lalu menyeret anak nya untuk segera berangkat.
Ryujin dan Jia masuk kedalam mobil, dan jaemin langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Nih bekal nya. Dimakan, kalo nggak habis bawa pulang lagi, jangan dibuang mubazir!" ucap ryujin sembari menyerahkan kotak bekal yang sudah dia persiapkan tadi, sebelum berangkat.
Jia menerimanya dengan malas. Bunda nya selalu berkata begitu setiap memberikan nya bekal, padahalkan bekalnya juga pasti nanti habis sendiri karena dimakan bersama kelima temannya.
"Makan siang nanti aku bawain ke kantor" ucap ryujin pada jaemin.
Jaemin mengangguk, lalu mengusap puncak kepala ryujin.
"Dih apaan banget ayah sama bunda, mesra mesraan di dalem mobil. Kayak nggak ada tempat lain aja" cetus jia sinis.
Jaemin menoleh ke kursi belakang sembari terkekeh geli.
"Iri aja kamu" ucap jaemin lalu mengambil tangan ryujin untuk di genggam.
"Dih?! Who yang iri?!" ketus jia dan berhasil mengundang gelak tawa ayah bundanya.
"Orang tuaku jahat banget ya Allah, kit heart aku" drama jia sembari memegangi dada nya.
"Ngada Ngada kamu" ucap ryujin lalu kembali menatap kedepan.
•••
"Inget, apa pesan bunda?"
Jia memutar bola matanya malas saat Mendengar penuturan sang bunda, ini sudah yang keempat kali bunda nya bilang begitu.
"Nggak boleh jail, nggak boleh bandel" jawab jia malas
Ryujin tersenyum lalu mengusap puncak kepala putrinya. Jia langsung tersenyum lebar saat bundanya mengusap puncak kepala nya dengan sayang.
"Masuk gih, pulang sekolah bunda yang jemput" titah ryujin dan di angguki jia.
Jia Salim ke bunda nya, lalu Salim ke ayah nya.
"Anak ayah nggak boleh jail oke? kan anak perempuan" ucap jaemin saat jia berada di gendongan nya.
Jia mengangguk patuh, lalu membuat gestur hormat pada sang ayah.
"Siap kapten!" ucapnya yang mampu membuat jaemin gemas sendiri dan mencium pipi Putri nya.
"Udah masuk sana" suruh ryujin dan jaemin langsung menurunkan jia dari gendongan nya.
"Tante ryujin! Om jaemin! Jiaaa!!" teriak seorang anak laki laki dari belakang mereka.
Jaemin, ryujin dan Jia menoleh. Jaemin memukul jidat nya sendiri karena melihat siapa yang memanggilnya, ryujin yang tersenyum lembut, dan Jia yang sudah kegirangan sendiri melihat teman satu frekuensi nya datang.
"Jiaaaaa!!!" teriaknya lalu merangkul jia dan hampir oleng.
"Ojun! Jia nya mau jatuh tuh!" omel somi pada putranya, karena hampir membuat Jia terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.