Ryujin dan jaemin sama sama terdiam. Setelah pertengkaran kecil mereka tadi, mereka memilih untuk diam meredakan emosi masing masing. Perdebatan yang dimulai dari ryujin ini, karena persoalan anak anak mereka. Jaemin ingin bertemu anak anaknya, termasuk anak keduanya, dia ingin melihat anak keduanya untuk pertama kalinya, dia ingin melihat anak keduanya itu laki laki atau perempuan, dan bagaimana wajah anak kedua nya itu, tetapi ryujin melarangnya dengan tegas yang membuat jaemin sedikit emosi. Dan terjadilah pertengkaran kecil antara mereka berdua, beruntung dirumah ryujin tidak ada Jia dan jio, jadi mereka tidak perlu melihat pertengkaran kedua orangtuanya.
Jaemin melirik ryujin yang tengah memegangi kepalanya, sembari menyenderkan sebelah tangan ke pegangan sofa.
"Jin, ayolah.." bujuk jaemin yang tak pantang menyerah
Ryujin menatap jaemin.
"Udah aku bilang nggak ya nggak" kekeuh ryujin
Jaemin memejamkan matanya guna merendam rasa emosi nya.
"Mereka anak anak aku juga jin, kamu nggak boleh egois gini dong" ucap jaemin yang berusaha untuk tidak membentak ryujin.
Ryujin menatap jaemin dengan pandangan datarnya.
"Mereka anak anak aku! aku yang ngelahirin mereka! kamu cuma numpang naro benih kamu di rahim aku! aku yang mengandung mereka selama 9 bulan, aku yang berjuang ngelahirin mereka ke dunia ini supaya mereka bis— hmptt
Ucapan ryujin terhenti karena jaemin yang tiba tiba mencium nya, bahkan tidak segan segan melumat bibirnya. Ryujin hampir saja terbawa suasana, dia langsung memukul mukul dada jaemin agar melepaskan ciuman nya.
Ryujin menyerah, dia membiarkan jaemin mencium nya, toh mereka masih suami istri jadi sah sah saja tidak akan ada yang melarang.
Perlahan jaemin melepaskan tautan bibir mereka, tangannya mengusap lembut pipi ryujin.
"Aku tau, tapi aku juga ayah mereka" ucap jaemin dengan deep voice nya.
Ryujin masih mengatur nafasnya, mengambil seluruh oksigen dengan rakus. Lalu menatap wajah jaemin yang begitu dekat dengan wajahnya.
Mereka sama sama diam dengan memandang wajah masing masing, ada pancar kerinduan dari kedua mata mereka. Jaemin tersenyum tipis, mengusap pipi ryujin lalu mengecup bibir ryujin sekilas.
Ryujin diam.
"Kasih aku waktu" ucapnya dengan pelan
Jaemin mengerutkan keningnya.
"Waktu?" tanya jaemin
Ryujin mengangguk pelan.
"Waktu buat aku pertemukan kamu sama anak anak" jawab ryujin
Jaemin diam, lalu setelahnya mengangguk pelan.
"Oke, aku kasih kamu waktu" ucap jaemin perlahan melepaskan tangan nya dari wajah ryujin.
"Aku pulang" pamit nya lalu pergi meninggalkan ryujin yang terdiam kaku.
Hatinya merasa tak nyaman dengan nada bicara jaemin yang terkesan menyerah.
•••
jaemin berjalan masuk kedalam rumah nya dengan wajah lesu nya.
Bunda nayeon yang melihat jaemin seperti itu, lantas berjalan menghampiri jaemin untuk bertanya ada apa dengan putranya itu.
"Kamu kenapa nak?" tanya bunda nayeon
Jaemin menatap bunda nayeon, lalu berjalan mendekat kearah bunda nayeon dan memeluknya.
Bunda terkejut ketika jaemin memeluknya dengan erat, lalu tak lama terdengar suara isakan dari jaemin. Bunda nayeon Panik lalu mencoba mendorong tubuh jaemin agar ia bisa melihat wajah putra nya, tetapi jaemin malah mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.