BONCHAP 2

891 56 7
                                    

Assalamualaikum ✨

Kaget gak aku up disini dan bukan di UQL? Kalo gak kaget gapapa sih wkwkwk

Cuma mau nunjukin jio kecil yang udah beranjak anak anak✨



Dug

Srak

Brak!

"Aduh!

"JIO?!"

"HUHAHAHAHA MAMPUS JATOH!" pecah tawa seojun saat melihat adik dari sahabatnya jatuh tersungkur di bawah pohon.

Jio melengkungkan bibirnya bersiap akan menangis, tetapi tertahan karena bocah perempuan berparas ayu menolongnya.

"Makanya hati hati jio, kan udah aku bilang tadi" ucapnya dengan senyuman yang manis.

Jio cemberut lalu berdiri sembari membersihkan bajunya yang kotor. Jio melirik sinis seojun yang masih tertawa terbahak bahak, karena terjatuh akibat mengejar laki laki itu.

"Makanya cil, gak usah banyak gaya. Jatoh kan lo? mampus!" seojun terus menertawakan jio sampai mendapat tabokan dari laki laki disebelahnya.

Plak

"Dia anak kecil goblok! Lo nya aja udah bangkotan masih aja ngeledekin bocah!" ketus jiwon

Seojun mendengus sembari mengusap usap lengannya yang menjadi sasaran tabokan panas dari jiwon. Seojun kadang berpikir, apa dia salah memilih teman? jino dan jiwon sebelas dua belas, sama sama dingin dan ketus. Makanya mereka masih tidak punya pacar hingga sekarang karena terlalu dingin kesemua orang, kecuali kepada Jia, jira dan suyeong.

"Yakan gue gabut won" jawabnya melas

Jiwon memutar bola matanya malas lalu berjalan menghampiri jio, Cira, adiknya joya dan jarim.

Jiwon membantu membersihkan baju jio yang terkena kotoran.

"Lain kali kalo bang ojun ledekin jio, nggak usah diladenin. Ntar jio di omelin kak Jia mau?" ucap jiwon dengan suara yang lebih hangat.

Jio menggeleng dengan wajah yang cemberut lucu.

Cira,dan jarim yang kebetulan lebih besar dari jio, lantas mengusap kepala jio dengan sayang.

"Tuh, dengerin kata bang iwon" ucap Cira sembari menepuk nepuk kepala jio.

Cira, tersenyum lembut sembari mengusap lembut kepala jio. Cira ini adik dari jira, sifatnya tak jauh berbeda dari sang kakak. Baik, ramah, lemah lembut, tetapi ada satu sifat dari sang ayah yang dia turuni, suka ngegas.

Jio hanya mengangguk lalu berjalan menghampiri seojun, yang duduk anteng di atas motornya dengan muka tengil.

Jarim yang melihat tingkah sang kakak, lantas memutar bola matanya malas.

"Apaansi bang, aku bilangin Daddy nih" ketus jarim

Seojun menatap nyalang sang adik.

Nikah || End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang