"Sayang? kamu ngapain?"
Ryujin terjingkat lalu tanpa sengaja menjatuhkan kertas kertas yang berada di tangannya.
"Jaemin?" kaget ryujin saat melihat jaemin berdiri di depan pintu ruang kerja nya.
Jaemin mengernyit ketika melihat ryujin yang terkejut, juga melihat kertas kertas yang berserakan di dekat kaki ryujin.
Jaemin berjalan mendekati ryujin yang sibuk memunguti kertas kertas itu.
Wajah ryujin langsung berubah, yang awalnya terkejut sekarang memandang datar jaemin.
"Dari mana aja kamu, hm? setelah 6 hari ilang nggak ada kabar, sekarang muncul di hadapan aku? masih inget jalan pulang ternyata" kata ryujin sarkas
Jaemin mengernyit melihat perubahan sikap ryujin, biasanya ryujin tidak seperti ini apabila dirinya tidak pulang kerumah, bahkan seminggu tidak pulang pun, ryujin tidak mempermasalahkan itu. Tapi kenapa sekarang berbeda?
"Kamu kenapa?" tanya jaemin bingung
Ryujin memandang jaemin dengan wajah datar serta tangan meremas kuat kertas yang berada di tangannya.
"Kamu masih tanya aku kenapa?" ucap ryujin sembari menggeleng tidak percaya.
"Selama 6 hari kamu nggak keluar kota sama sekali, kamu bohongin aku dan Jia", lanjut ryujin
"Kamu ngomong apasih? 6 hari ini aku keluar kota buat perjalanan bisnis" sanggah jaemin
"Aku kerja buat kamu sama jia! kenapa kamu malah curigaan gini sama aku!" lanjut jaemin yang terbawa emosi
"Iya! oke fine! kamu kerja buat aku sama jia! Tapi apa kamu yakin kalo cuma aku sama jia doang yang kamu biayain?" cela ryujin dengan wajah menantang nya.
"Kamu ngomong apasih?! udah ya jin, aku capek. Aku lagi nggak mau berantem sama kamu!" tegas jaemin
"Nggak mau berantem? yang ngajakin kamu berantem siapa? aku? no! Aku lagi nanya sama kamu, dan jawaban kamu malah gitu!"
"Pertanyaan kamu nggak masuk akal ryujin!"
"Nggak masuk akal gimana? pertanyaan aku jelas kok, selama 6 hari ini kamu kemana?",
"Udah aku bilang kan kalo aku keluar kota! kenapa masih nggak percaya aja!"
"Oh jelas aku nggak percaya, kamu keluar kota tanpa ngebawa satupun berkas berkas kantor kamu!"
"Itupun kalo kamu kerja"
Jaemin memandang tajam ryujin.
"Maksud kamu apaansih hah? MAKSUD KAMU APA CURIGAIN AKU SAMPAI SEGINI NYA!!" bentak jaemin yang membuat ryujin tersentak kaget.
Tangannya gemetar, bahkan dia harus berpegangan pada meja kerja jaemin untuk membantunya berdiri dengan tegak.
"AKU KERJA BUAT KAMU SAMA JIA!! KENAPA KAMU MALAH CURIGAAN SAMA AKU!!"
Nafas jaemin memburu, dia memandang tajam ryujin yang sedari tadi diam. Dirinya lelah dan ingin beristirahat, tetapi kenapa saat sampai di rumah malah bertengkar seperti ini.
"Perempuan nggak tau diri" lanjut jaemin dengan nada dinginnya.
Deg
Ryujin mencelos ketika jaemin mengatainya perempuan tidak tau diri. Hatinya sakit, bahkan rasanya lebih sakit ketika dia tau kalau jaemin berselingkuh di belakangnya.
Ryujin berjalan pelan menghampiri jaemin, menatap dengan wajah yang tenang.
"Perempuan nggak tau diri? kamu ngatain aku atau selingkuhan kamu itu?" ucap ryujin mencoba tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.